Salin Artikel

Ekspresi Marah Warga saat Tolak Penggusuran Bangunan Liar di Kota Tangerang

TANGERANG, KOMPAS.com - Puluhan bangunan liar di Jalan Songsit Kelurahan Jurumudi Kecamatan Benda, Kota Tangerang digusur paksa, Senin (3/10/2022).

Penggusuran dilakukan terhadap sekitar 41 bangunan liar yang dihuni oleh sekitar 48 kepala keluarga dan terdiri dari 179 jiwa.

Kegiatan penertiban ini dilakukan dengan kerjasama antara Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Polres Metro Tangerang Kota, dan Satpol PP Kota Tangerang.

Sebagian bangunan liar yang ada di kawasan itu telah kosong dari penghuni dan barang-barang berharga.

Sementara sebagian lainnya terlihat masih diisi beberapa warga yang penghuninya sedang berkemas merapikan perabotan yang masih ingin mereka angkut ke tempat baru.

Dari pangkal ke ujung kawasan yang akan digusur dengan panjang sekitar 650 meter telah ditepenuhi oleh personil gabungan, baik yang bertugas mengamankan maupun bertugas menggusur bangunan liar tersebut.

Ada sekitar empat alat berat dipergunakan untuk merobohkan bangunan liar yang ada.

Warga yang ada silih berganti datang sembari berteriak-teriak menyuarakan keluhan mereka atas tindakan penertiban ini.

Dengan lantang, mereka berteriak, memaki, marah-marah kepada personil kepolisian yang ada di sana. Beberapa lainnya mencoba menenangkan warga lain yang terbawa emosi.

Ada pula seorang ibu-ibu dengan kerudung merah melampiaskan emosinya dengan berbicara nada tinggi, sambil menudingkan jarinya ke arah alat berat yang sedang beroperasi dengan kayu pentungan dalam genggamannya.

Ia berbicara lantang dengan bahasa Madura.

Untuk diketahui, sebagian besar warga yang menghuni bangunan liar tersebut adalah warga pendatang dari Madura sehingga sebagian besar mereka masih kental berbicara dalam bahasa Madura.

Tidak berhenti sampai di situ, di titik yang lain ada pula warga yang juga menunjukkan amarah mereka dengan menyuruh pihak-pihak terkait menindaklanjuti beberapa bangunan selain kelompok mereka yang masih berdiri tegak.

Pasalnya, warga menilai penggusuran itu tidak adil jika hanya 41 bangunan itu saja yang digusur, sementara bangunan lain yang termasuk kawasan Kota Tangerang ataupun DKI Jakarta di area tersebut tidak diganggu.

“Jangan punya kami saja pak, itu lihat bangunan di situ di tanah pengairan juga ganggu aliran air, enggak digusur,” kata Jamaludin, perwakilan warga, Senin.

Beberapa orang juga sempat berbincang dengan pihak Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Zain Dwi Nugroho, Kepala Dinas PUPR Ruta Ireng Wicaksono, dan Kepala Satpol PP Kota Tangerang Wawan Fauzi.

Sebagian warga sudah memindahkan perabotannya beberapa hari sebelum tindakan penggusuran dilakukan, dan sebagian lagi baru memindahkan perabotannya kemarin.

Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Zain Dwi Nugroho saat meninjau lokasi mengatakan, pihaknya mengerahkan 575 personil untuk mengamankan lokasi penertiban.

“Kita mengerahkan kurang lebih 575 personel, baik itu dari Polri, TNI, Satpol PP, Lingkungan, Kesehatan, termasuk instansi terkait,” kata Zain kepada wartawan, Senin.

Alasan utama yang disebutkan sebagai landasan upaya penertiban ini karena bangunan yang didirikan warga berada di atas lahan milik pemerintah Kota Tangerang.

Area tersebut rawan banjir serta memicu banjir di sejumlah kawasan lainnya.

Dengan begitu, target yang diharapkan beberapa pihak yaitu mengatasi banjir dengan cara memperlebar aliran sungai, membuat turap dan kawasan Ruang Terbuka Hijau (RTH).

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/10/04/09411851/ekspresi-marah-warga-saat-tolak-penggusuran-bangunan-liar-di-kota

Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke