Salin Artikel

Kekhawatiran Warga Asli Pulau Seribu di Balik Megahnya Pelabuhan Muara Angke

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengeklaim, terminal penumpang di Pelabuhan Muara Angke, Jakarta Utara, sesungguhnya menguntungkan warga Kepulauan Seribu.

Dia menilai, gedung yang baru saja diresmikan pada Senin (3/10/2022) lalu itu berdampak pada produktivitas maupun perekonomian warga. Sebab, terminal penumpang memiliki sejumlah fasilitas yang dianggap mampu memberikan keuntungan tersebut.

"Ini (terminal penumpang) dapat membuat intensitas pergerakan penduduk dari pulau (Kepulauan Seribu) ke daratan dan sebaliknya meningkat, dan Insya Allah meningkatkan produktivitas," ujar Anies usai peresmian, Senin.

Kompas.com bertanya langsung kepada warga Kepulauan Seribu, terkait kehadiran terminal penumpang yang disebut menguntungkan mereka.

Berdasarkan penuturan Katur (40), seorang warga Pulau Pari, terminal penumpang Pelabuhan Muara Angke memang semakin dipercantik dengan fasilitas. Air conditioner (ac), mesin ATM, ruang tunggu, hingga pujasera disediakan untuk para penumpang.

Meski demikian, kata dia, tak semua warga Kepulauan Seribu menganggap pelabuhan itu menguntungkan. Mereka berpendapat, bahwa fasilitas yang ada tertuju hanya untuk wisatawan saja.

"Fasilitas yang menguntungkan itu terfokusnya kepada wisatawan ya. Bagaimana kepada warganya, ke warga Pulau Seribu-nya sendiri?" ucap Katur, Rabu (5/10/2022).

Revitalisasi pelabuhan di mata warga

Wajah baru Pelabuhan Muara Angke pun dianggap menyulitkan warga yang berdagang, atau berbelanja karena mereka tak lagi bisa tidur di area sekitar pelabuhan.

"Warga kalau mau ke Jakarta lewat Kali Adem sudah pasti menginap. Apakah itu menguntungkan untuk warga Pulau Pari (setelah) ada gedung itu? Apakah warga Pulau Pari bisa menginap di gedung itu, kan itu menjadi pertanyaan," ungkap Katur.

Sebelum revitalisasi, warga Pulau Pari terbiasa tidur di pinggir pelabuhan sambil menunggu kapal yang hanya melayani pelayaran sekali dalam satu hari. Hal yang sangat dia sayangkan ialah, kini para warga tak bisa lagi menginap di pelabuhan itu.

Mereka terpaksa bermalam di tempat lain yang jaraknya tak terlalu jauh dari dermaga. Sehingga, saat pagi tiba bisa menumpangi kapal untuk bisa pulang ke rumah.

"Sisi menguntungkan adalah wisawatan akan lebih nyaman di gedung, ada ruang tunggu kedatangan dan kepulangan tetapi bagaimana dengan warganya sendiri yang mau pulang dan berbelanja?" tanya Katur.

Sudah ramai sejak dulu

Di satu sisi, lanjut Katur, sebelum revitalisasi pelabuhan rampung jumlah wisatawan Pulau Seribu sudah banyak. Dia menilai hal itu bukan dari hasil dipercantiknya kawasan Pelabuhan Muara Angke.


"Kalau dibilang banyaknya wisatawan meningkatkan perekonomian Pulau Seribu benar. Tapi itu dari dulu, sebelum gedung itu dibangun wisatawan di Pulau Seribu itu udah ramai," jelas Katur.

Alih-alih meningkatkan ekonomi, lanjutnya, revitalisasi terminal penumpang di Pelabuhan Muara Angke lebih tepat disebut menunjang fasilitas bagi penumpang.

"Bukan akan meningkatkan, kita sudah meningkat perekonomian kita di sektor wisata Pulau Seribu. Artinya ini menunjang fasilitas kebutuhan pariwisata yang ada di Kali Adem menuju ke Pulau Seribu, harusnya itu yang dia (Anies) sampaikan," terangnya.

Menurut dia, warga Kepulauan Seribu belum tentu leluasa menikmati fasilitas terminal penumpang Pelabuhan Muara Angke.

Fasilitas ruang tunggu, misalnya, penggunaannya terbatas dan dibuka hanya ketika kapal dari pulau datang.

"Fasilitas dibatasi, kayak ruang tunggu beberapa titik enggak bisa dinikmati oleh orang Pulau Seribu sendiri. Dibuka pagi sama siang ketika kedatangan kapal saja. Kedatangan kapal selesai, sudah ditutup," pungkasnya.

Wajah baru Pelabuhan Muara Angke

Adapun Anies telah meresmikan terminal penumpang di Pelabuhan Muara Angke pada Senin lalu, dengan meninjau sejumlah fasilitas.

Anies berujar, terminal itu memiliki perbedaan yang sangat kentara apabila dibandingkan dengan terminal sebelumnya.

Salah satu perbedaan yang ada, terminal itu kini bisa menampung lebih banyak orang lagi. Sayangnya, Anies tidak merinci berapa jumlah penumpang yang bisa ditampung di terminal tersebut.

"Pelabuhan ini, kalau lihat sekarang nih, bisa terasa sekali bedanya luar biasa dengan sebelumnya," ujar Anies.

"Rasanya kita punya sebuah fasilitas pelabuhan yang modern, yang bisa menampung banyak penumpang (dan terasa) nyaman," sambung dia.

Anies berharap warga bisa menjaga sarana dan prasarana di terminal penumpang.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/10/06/08220811/kekhawatiran-warga-asli-pulau-seribu-di-balik-megahnya-pelabuhan-muara

Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke