Salin Artikel

Kontras Pertemuan Anies-AHY Jelang Pilpres Dibanding Saat Pilkada DKI: Dulu Adu Argumen, Kini Saling Puja

JAKARTA, KOMPAS.com -  Pertemuan antara Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) diwarnai aksi saling puja dari kedua belah pihak.

Pertemuan politik tersebut berlangsung di Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Demokrat, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (7/10/2022) siang.

Di sela-sela pertemuan, Anies memuji dua periode pemerintahan era Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam rentang 2004-2014.

"Kita ingat bagaimana dalam perjalanan pemerintahan, demokrasi dijaga, institusi ditegakkan. Kami melihat Mas AHY meneruskan tradisi itu," ujar Anies.

Mantan Rektor Universitas Paramadina ini menilai AHY punya kapasitas mumpuni untuk melanjutkan pondasi demokrasi yang dibangun kokoh di era Presiden SBY.

Anies lantas menegaskan, ia hendak menjaga tradisi tersebut bersama AHY. Di hadapan wartawan, ia mengaku telah membahas hal tersebut bersama ketua umum Partai Demokrat tersebut.

"Kita ingin agar tradisi itu terus terjaga. Tradisi menjaga demokrasi, sportivitas, menjaga kesetaraan di semua aspek. Dan itu juga yang banyak kita bahas selama ini," ujarnya.

Di sisi lain, AHY menilai bahwa Anies memiliki visi dan semangat untuk membawa arah perubahan bagi Indonesia menjadi negara yang lebih maju dan sejahtera.

"Indonesia terlalu besar jika hanya dipikirkan 1-2 kelompok saja. Kita ingin Indonesia semakin maju dan sejahtera, ini pekerjaan besar lintas generasi, lintas kepemimpinan," ucap AHY.

Keintiman serta aksi saling puja antara kedua tokoh ini tentu sangat kontras dengan situasi saat debat Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017

Dalam kontestasi tersebut, AHY sebagai Calon Gubernur menggandeng Sylviana Murni sebagai Calon Wakil Gubernur. Sementara Anies sebagai Calon Gubernur menggandeng Sandiaga Uno sebagai Calon Wakil Gubernur.

Pada debat ketiga Pilkada DKI Jakarta yang berlangsung Jumat (10/2/2017) AHY sempat mempertanyakan inkonsistensi karakter Anies dalam berpolitik.

Pasalnya, track record Anies yang sempat menjadi lawan politik Partai Gerindra tetapi kini malah diusung oleh partai tersebut.

"Bagaimana Pak Anies kalau menjadi gubernur, menyikapi masalah karakter inkonsistensi dalam bersikap. Tentu saja dengan latar belakang Pak Anies sendiri, bagaimana agar tidak timbul permasalahan baru bagi Jakarta?" tanya AHY.

Pertanyaan tersebut saat itu dijawab Sandiaga Uno yang menuturkan bahwa Anies siap melakukan apapun demi panggilan negara. "Saya berbicara dengan Ketua Parpol (Prabowo Subianto) lalu kita berdamai dengan masa lalu untuk menatap masa depan," kata Sandi.

Sementara itu, Anies mempertanyakan efektivitas reformasi birokrasi di lingkaran pemerintah daerah DKI Jakarta kepada pasangan AHY, Sylviana Murni, yang telah puluhan tahun menjadi birokrat di DKI Jakarta.

Menurut Anies, azas keadilan saat ini belum menjadi prioritas manajemen birokrasi. Ia mencontohkan pegawai Tata Usaha bisa mendapat Tunjangan Kinerja Daerah (TKD) lebih tinggi dari Kepala Sekolah.

Anies juga menaruh perhatian pada ribuan guru madrasah dan pendidikan anak usia dini (PAUD) yang tidak seberuntung PNS guru. "Reformasi birokrasi bukan untuk birokrasi sendiri, tapi untuk pelayanan publik dan peningkatan kualitas manusia di Jakarta," ucap Anies.

(Penulis: Muhammad Naufal, Tatang Guritno, Andri Donal Putra, Nibras Nada Nailufar/ Editor: Ihsanudin, Aryo Putranto Saptohutomo, Egidius Patnistik, Fidel Ali)

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/10/08/07300011/kontras-pertemuan-anies-ahy-jelang-pilpres-dibanding-saat-pilkada-dki-

Terkini Lainnya

Aksi Pejabat Kemenhub Injak Kitab Suci demi Buktikan Tak Selingkuh, Berujung Terjerat Penistaan Agama

Aksi Pejabat Kemenhub Injak Kitab Suci demi Buktikan Tak Selingkuh, Berujung Terjerat Penistaan Agama

Megapolitan
Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Megapolitan
Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke