Salin Artikel

Alarm Bahaya dari Bendung Katulampa: Sejam Berstatus Siaga 1, Kini Jakarta Kebanjiran...

BOGOR, KOMPAS.com - Sungai Ciliwung meluap akibat debit air di Bendung Katulampa Bogor, Jawa Barat, meningkat setelah diguyur hujan3 deras sejak Minggu (9/10/2022) sore hingga malam hari.

Kondisi tersebut menyebabkan status level kewaspadaan di bendungan peninggalan jaman kolonial itu berubah menjadi siaga satu atau bahaya.

Pos pemantauan di Bendung Katulampa Bogor mencatat ketinggian muka air berada di angka 220 sentimeter.

Perubahan ketinggian air Bendung Katulampa terjadi relatif dalam waktu singkat.

Petugas jaga Bendung Katulampa Muhamad Subhan mengatakan, pada pukul 18.52 WIB ketinggian air masih berada di angka 180 sentimeter.

Pada pukul 19.16 WIB, ketinggian air Bendung Katulampa berada pada titik puncaknya seiring hujan yang terus mengguyur wilayah Bogor.

"Update pukul 19.16 WIB, tinggi muka air (TMA) berada di angka 220 cm atau berstatus siaga satu," kata Subhan, Minggu.

Subhan menuturkan, naiknya status level kewaspadaan di Bendung Katulampa terjadi karena curah hujan dengan intensitas tinggi yang terus mengguyur kawasan Bogor.

Sejak sore hingga malam, wilayah Puncak Bogor yang menjadi hulu aliran Sungai Ciliwung dan Kota Bogor terus diguyur hujan deras.

Atas kondisi tersebut, ia mengeluarkan peringatan dan mengimbau agar masyarakat waspada terhadap dampak luapan Ciliwung.

"Untuk warga khususnya yang tinggal di bantaran Ciliwung tetap waspada, jangan panik dan tetap pantau informasi kenaikan debit air," sebutnya.

Antisipasi Luapan Ciliwung

Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor merespons kondisi tersebut dengan menyiagakan sejumlah petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk mengantisipasi luapan Sungai Ciliwung.

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto turut mengecek kondisi Bendung Katulampa menyusul berubahnya status siaga satu, pada Minggu malam.

Bima menyebut, kondisi tersebut menjadi peringatan terhadap bahaya potensi banjir di lintasan Ciliwung.

"Jadi ini warning untuk semua wilayah sekitar Ciliwung dan termasuk saudara-saudara kita di Jakarta," ungkap Bima.

Bima menginformasikan, saat ini status Bendung Katulampa sudah turun menjadi siaga tiga setelah sebelumnya bertahan selama satu jam dalam kondisi siaga satu.

Namun, sambung Bima, apabila Bendung Katulampa sudah menyentuh siaga satu ditambah curah hujan yang merata di beberapa wilayah maka akan berdampak ke wilayah DKI Jakarta.

"Kalau sudah siaga satu ini berarti serius, karena dampaknya biasanya terjadi banjir di 12 kelurahan yang ada di lintasan Ciliwung menuju Jakarta," pungkas Bima.

53 RT banjir di Jakarta

Ancaman tersebut pun jadi nyata. Sebanyak 53 RT di wilayah Jakarta terendam banjir pada Senin (10/10/2022) pagi. Banjir disebabkan luapan Kali Ciliwung.

Data tersebut merupakan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta per pukul 06.00 WIB.

"BPBD mencatat genangan yang sebelumnya terjadi di 33 RT, saat ini menjadi 53 RT atau 0,174 persen dari 30.470 RT yang ada di wilayah DKI Jakarta," ujar Kepala BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji dalam keterangannya, Senin.

Ketinggian air bervariasi, paling tinggi di Pejaten Timur, Jakarta Selatan, mencapai 3 meter.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/10/10/09414581/alarm-bahaya-dari-bendung-katulampa-sejam-berstatus-siaga-1-kini-jakarta

Terkini Lainnya

Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu 'Ferguso'!

Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu "Ferguso"!

Megapolitan
Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Megapolitan
Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Megapolitan
DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Megapolitan
Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Megapolitan
Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Megapolitan
Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung 'Political Will' Heru Budi

Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung "Political Will" Heru Budi

Megapolitan
Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Megapolitan
Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Megapolitan
Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke