Salin Artikel

Santri Ditemukan Tewas Gantung Diri di Pesantren di Cilincing

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang santri di pesantren di Cilincing, Jakarta Utara ditemukan tewas gantung diri. Santri tersebut diketahui gantung diri di kamar mandi pesantren pada Selasa (11/10/2022).

Dalam video amatir yang dimiliki oleh salah seorang warga, tampak beberapa polisi mengidentifikasi jenazah dalam posisi tergantung dengan seutas tali di lantai tiga bangunan.

Pihak kepolisian pun terlihat mengevakuasi jenazah santri tersebut, dari lokasi kejadian menuju mobil ambulans.

Kapolsek Cilincing Kompol Haris Akhmat Basuki, membenarkan adanya kasus bunuh diri yang dilakukan AS (18) tersebut.

Haris menjelaskan, berdasarkan keterangan saksi pertama ia masih salat Subuh bersama dengan korban. Sekitar pukul 06.00 WIB, saksi memasak di dapur sementara korban masuk ke kamarnya.

"Setelah selesai masak, saksi melihat korban sedang tidur sambil bermain handphone, dan menawarkan makan kepada korban, tetapi korban tidak mau makan," ungkap Haris saat dikonfirmasi, Rabu (12/10/2022).

Kemudian, saksi meninggalkan korban yang masih di dalam kamar untuk pergi ke masjid. Pukul 09.30 WIB, saksi pergi ke kamar namun tak ditemui AS di sana. Ia pun mencari ke ruangan atas dan menemukan korban sudah gantung diri dengan menggunakan tali tambang berwarna hijau.

"Mengtahui kejadian tersebut selanjutnya saksi memberitahukan kepada saksi kedua, selaku pengasuh pondok pesantren," imbuh Haris.

Sejauh ini, lanjutnya, motif korban mengakhiri hidupnya masih didalami lebih lanjut oleh polisi. Para saksi juga tengah diperiksa secara intensif.

"Untuk rencana pemakaman infonya hari ini, tapi lebih detail kapan dan di mana serta jam berapa, ada di pihak keluarga (yang tahu)," tutur Haris.

Seorang warga bernama Yufi Hazam mendengar informasi, bahwa korban yang baru berusia belasan tahun tersebut terlihat sering menyendiri dalam beberapa hari terakhir.

"Anak santri bunuh diri. Kalau menurut saksi sih, beberapa hari ini suka menyendiri. Bahkan sudah beberapa kali mencoba bunuh diri," ujar Yufi saat ditemui di lokasi kejadian, Selasa.

Peristiwa itu lantas menggemparkan warga di sekitar pesantren. Masih belum diketahui secara pasti, apa yang melatarbelakangi santri tersebut melakukan nekat mengakhiri hidupnya.

Di sisi lain, pemilik warung dekat pesantren bernama Oni menuturkan, santri itu mengakhiri hidupnya dengan seutas tali untuk gantung diri.

"Gantung diri, dia sekolah kelas dua atau tiga SMK, tinggal di pesantren, jenis kelaminnya laki-laki," ungkap Oni.

Kontak bantuan

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.

Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.

Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.

Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:

https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/10/12/14143161/santri-ditemukan-tewas-gantung-diri-di-pesantren-di-cilincing

Terkini Lainnya

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke