Salin Artikel

Terbongkarnya Prostitusi di Rumah Kos Pamulang, Berawal Warga Resah Dengar Kegaduhan Dini Hari...

Hal itu terkuak setelah warga sekitar mencurigai aktivitas tidak biasa sejumlah penghuni kos tersebut yang sering terjaga pada malam hari.

Warga kemudian melapor kepada aparat keamanan setempat. Tempat tersebut pun digerebek dan disegel oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol) pada Selasa (11/10/2022).

Kecurigaan warga

Terbongkarnya perbuatan terlarang di rumah itu berawal dari kecurigaan warga sekitar.

Salah seorang warga berinisial A mengaku curiga lantaran sering mendengar kegaduhan pada dini hari.

"Pada ribut jam 02.00-an (dini hari), kalau malam ribut kayak berantem, banyakan cowoknya yang berantem, tapi ya paling ributnya itu ada beberapa kali," ujar A saat ditemui di Jalan Oscar Pamulang, Tangerang Selatan, Rabu (12/10/2022).

"Karena malam jam 02.00-an warga sudah pada tidur, teriak-teriaknya kencang, mungkin karena malam juga sepi. Tapi enggak lama (terdengar) suara ketawa-ketawa lagi," lanjut A.

Selain itu, kata dia, warga curiga lantaran rumah tersebut dihuni oleh perempuan dan laki-laki. Banyak juga laki-laki bukan penghuni yang kerap datang.

"Cowok yang datang ganti-ganti masuk," kata A.

Selain itu, entah penghuni atau tamu yang datang ke rumah kos itu kadang terlihat dalam kondisi mabuk.

"Kelihatan kayak orang mabuk pas ke warung beli rokok atau kopi. Habis minum, keluar, ke warung, kelihatan tuh," jelas A.

Meski tidak begitu berbaur dengan warga sekitar, para penghuni rumah kos tersebut dikenal ramah dan selalu menebar senyum saat berpapasan dengan warga.

Secara kasat mata, kata A, penghuni tidak terlihat seperti pekerja seks komersial (PSK) karena sehari-harinya mengenakan pakaian yang tidak mencolok.

Perempuan yang tinggal di sana sering terlihat memakai kaus dan celana pendek.

Warga sekitar memperkirakan, para penghuni itu sudah tinggal di rumah tersebut sekitar dua bulan.

"Pas digerebek, ada banyak mobil, sekitar 5-6 mobil dari (gabungan) Satpol PP sama dari Perlindungan Anak, langsung pada dibawa (penghuni rumah kos)," tutur A.

Selain A, warga Pamulang Permai berinisial L juga mengaku sudah lama mencurigai rumah itu sebagai sarang prostitusi.

Menurut L, sebelum penggerebekan terjadi, rumah tersebut juga sudah pernah didatangi aparat kepolisian dari tim buru sergap (buser).

Tim buser disebut L datang ke lokasi beberapa bulan lalu dan memberi peringatan agar rumah kos itu tidak dijadikan tempat aktivitas yang dilarang.

"Dulu juga katanya sudah didatangi tim buser, sudah diperingatin. Cuma enggak tahu tiba-tiba kemarin digerebek sama Satpol PP," ujar L.

Kompas.com masih berupaya menghubungi pihak kepolisian untuk mengonfirmasi pernyataan L.

L menambahkan, pemilik rumah yang diduga jadi sarang prostitusi itu tidak melapor ke RT setempat bahwa rumah tersebut dijadikan tempat kos.

"Karena yang pemilik rumah infonya enggak lapor ke RT setempat kalau itu dikosin (dijadikan rumah kos), padahal sudah diingatin kalau dikosin ngelapor. Sehingga enggak tahu itu dikosin, tahunya sudah ada yang ngekos di situ," ujar L.

L pada akhirnya mengetahui bahwa rumah tersebut dihuni oleh sejumlah perempuan dan laki-laki dalam satu atap.

Akan tetapi, si pemilik rumah tidak tinggal di rumah tersebut sehingga kemungkinan besar kurang pengawasan dari si pemilik.

"Iya campur (perempuan dan laki-laki). Ngelakuinnya di situ, dibawa ke situ (pria hidung belangnya). Yang punya rumah tidak tinggal di situ," jelas L.

Satpol PP gerebek dan segel rumah kos

Rumah kos tersebut digerebek dan disegel Satpol PP Kota Tangsel pada Selasa selalu.

Saat penggerebekan, Satpol PP Tangsel mengamankan sembilan wanita dan enam pria yang diduga terlibat praktik prostitusi.

"Kami telah mengamankan sembilan wanita yang diduga PSK dan enam laki-laki di lokasi," ujar Kepala Seksi (Kasi) Penyelidikan dan Penyidikan Satpol PP Tangsel Muksin Al Fahri, Selasa.

"Diduga (rumah tersebut) dijadikan kegiatan PSK atau dugaan prostitusi online," lanjut dia.

Satpol PP Tangsel awalnya memperoleh laporan dari warga yang curiga lantaran banyak wanita tidak dikenal tinggal di rumah tersebut.

Selain itu, banyak juga tamu yang berdatangan silih berganti baik pada siang maupun malam hari.

"Sehingga dalam beberapa waktu ke belakang kami mengirimkan tim yang melakukan pengawasan, pengamatan, serta pengumpulan bahan keterangan (pulbaket)," kata Muksin.

Hasil dari pemeriksaan yang dilakukan pada Sabtu (8/10/2022) malam hingga Minggu (9/10/2022) dini hari menyimpulkan bahwa rumah itu memang dijadikan tempat prostitusi.

Setelah itu, barulah operasi penegakan peraturan daerah dilakukan. Rumah tersebut kemudian disegel dan ditutup.

Sementara itu, 15 orang yang diamankan langsung diserahkan ke Dinas Sosial untuk pembinaan lebih lanjut.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/10/13/06365511/terbongkarnya-prostitusi-di-rumah-kos-pamulang-berawal-warga-resah-dengar

Terkini Lainnya

Pilkada DKI Jalur Independen Dinilai Sepi Peminat karena Beratnya Syarat Dukungan

Pilkada DKI Jalur Independen Dinilai Sepi Peminat karena Beratnya Syarat Dukungan

Megapolitan
Maju Pilkada Jakarta, Dharma Pongrekun: Dukungan Rakyat yang Menitipkan Masa Depannya

Maju Pilkada Jakarta, Dharma Pongrekun: Dukungan Rakyat yang Menitipkan Masa Depannya

Megapolitan
Gunungan Sampah Longsor, TPA Cipayung Depok Sudah Tutup 2 Hari

Gunungan Sampah Longsor, TPA Cipayung Depok Sudah Tutup 2 Hari

Megapolitan
Soal Wacana Juru Parkir Liar Minimarket Diberi Pekerjaan, Pengamat: Lebih Baik Dijadikan Jukir Legal

Soal Wacana Juru Parkir Liar Minimarket Diberi Pekerjaan, Pengamat: Lebih Baik Dijadikan Jukir Legal

Megapolitan
Walkot Tangsel Sebut “Study Tour” ke Luar Daerah Bisa Diganti Kegiatan Sosial

Walkot Tangsel Sebut “Study Tour” ke Luar Daerah Bisa Diganti Kegiatan Sosial

Megapolitan
Kumpulkan 749.298 Dukungan Warga untuk Pilkada DKI, Dharma Pongrekun: Kuasa Tuhan

Kumpulkan 749.298 Dukungan Warga untuk Pilkada DKI, Dharma Pongrekun: Kuasa Tuhan

Megapolitan
Menurut Pakar, Dua Hal Ini Bikin Cagub Independen DKI Jakarta Sepi Peminat

Menurut Pakar, Dua Hal Ini Bikin Cagub Independen DKI Jakarta Sepi Peminat

Megapolitan
Pelabuhan Tanjung Priok Macet Total Hari Ini, Pengendara: Bikin Stres

Pelabuhan Tanjung Priok Macet Total Hari Ini, Pengendara: Bikin Stres

Megapolitan
Macet Total di Pelabuhan Tanjung Priok-Cilincing, Sopir JakLingko Habiskan 3 Jam Sekali Narik

Macet Total di Pelabuhan Tanjung Priok-Cilincing, Sopir JakLingko Habiskan 3 Jam Sekali Narik

Megapolitan
Kecelakaan SMK Lingga Kencana, Pengamat Transportasi: Insiden Serupa Terjadi Hampir Setiap Hari

Kecelakaan SMK Lingga Kencana, Pengamat Transportasi: Insiden Serupa Terjadi Hampir Setiap Hari

Megapolitan
Sespri Iriana Jokowi Optimistis Maju Cawalkot Bogor meski Belum Ada Partai Pengusung

Sespri Iriana Jokowi Optimistis Maju Cawalkot Bogor meski Belum Ada Partai Pengusung

Megapolitan
Walkot Tangsel Minta Sekolah Tunda Kegiatan 'Study Tour' ke Luar Daerah

Walkot Tangsel Minta Sekolah Tunda Kegiatan "Study Tour" ke Luar Daerah

Megapolitan
Dharma Pongrekun Fokus Perbaiki Syarat Dokumen untuk Maju Cagub Independen DKI Jakarta

Dharma Pongrekun Fokus Perbaiki Syarat Dokumen untuk Maju Cagub Independen DKI Jakarta

Megapolitan
Baik dan Buruk 'Study Tour' di Mata Orangtua Murid, Ada yang Mengeluh Kemahalan...

Baik dan Buruk "Study Tour" di Mata Orangtua Murid, Ada yang Mengeluh Kemahalan...

Megapolitan
Juru Parkir Liar Minimarket Bakal Ditertibkan, Pengamat: Siapa yang Mengawasi Keamanan Kendaraan?

Juru Parkir Liar Minimarket Bakal Ditertibkan, Pengamat: Siapa yang Mengawasi Keamanan Kendaraan?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke