Kepala Pengelola JIC Muhammad Subki mengatakan, saat kebakaran terjadi, masjid tersebut tengah dalam proses renovasi. Sehingga, masjid ditutup untuk kegiatan ibadah.
"Sebetulnya memang ruangan ibadah utama ini sudah satu bulan tidak digunakan karena memang sedang direnovasi. Jadi memang untuk kegiatan ibadah, kami sudah evakuasi ke lantai dasar di bawah lantai utama (lantai 2)," kata Subki di JIC, Kamis (20/10/2022).
Renovasi kali ini merupakan renovasi besar-besaran sejak 20 tahun terakhir. Biasanya, renovasi hanya bersifat minor.
Subki menjelaskan, renovasi kali ini bukan berupa perombakan kerangka kubah, melainkan perbaikan lapisan kubah.
"Renovasi hanya mengubah lapisan. Mulai lapisan dalam dia kan ada beberapa lapis, ada underlayer, tripleks, dan sebagainya. Kami hanya mengupas lapisannya, tidak mengubah kerangkanya," jelas Subki.
Namun, Subki menyebutkan, kegiatan ibadah masyarakat masih dibuka. Ia mengatakan, kegiatan ibadah dilakukan di Gedung Convention Hall JIC.
"Masjid utama ditutup, semua kegiatan tetap berlangsung, meski dialihkan ke Convention Center," kata Subki.
Kendati demikian, Subki mengatakan, akses masuk ke JIC terbatas dengan satu pintu masuk di gerbang utara.
Rombongan tiba di lokasi kebakaran sekitar pukul 13.00 WIB. Didampingi pengelola Masjid JIC, mereka kemudian menuju lantai 2, tempat puing-puing kubah bekas kebakaran telah berserakan.
Satu jam berlalu, petugas kembali keluar bangunan. Tempat tersebut dianggap masih panas dan cukup berbahaya.
"Keadaan di dalam masih panas, masih berasap, sisa-sisa asap juga ya. Hawa panas muncul dari puing di atas maupun yang sudah jatuh ke bawah," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara AKBP Febri Isman Jaya di JIC, Kamis.
Dari luar bangunan, tidak terlihat bahwa masjid tersebut telah melalui hari yang berat. Sebab, bangunan itu tetap berdiri kokoh dengan warna tembok yang tidak memudar dan kotor.
Kendati demikian, berdasarkan gambar yang diterima, area dalam ruang ibadah telah dipenuhi puing-puing reruntuhan kerangka kubah masjid.
Tidak hanya kerangka baja dan kayu, ruangan juga dipenuhi kepingan-kepingan genteng dari kubah tersebut.
Penampakan dari atas gedung, bagian tengah atap gedung masjid tampak bolong karena kubah telah ambruk, tetapi itu tidak terlihat dari luar gedung.
Sebab, tembok maupun pilar masjid tetap berdiri tegak dengan warna cat hijau yang tak luntur.
Sekitar pukul 14.51 WIB, 30 petugas damkar pun tiba. Mereka langsung berlari dan naik tangga, sembari menggotong gulungan selang air menuju area lantai 2 masjid.
Perwira Piket Dun Gulkarmat Jakut David Zulkarnaen mengatakan, ruang ibadah utama masjid dipenuhi puing-puing bermaterial yang mudah terbakar.
"Banyak bahan material mudah terbakar dari glasswool, dia lebih tipis dari kapas. Jadi kalau ada panas dan penghantar panasnya bagus, dia akan terbakar, jadi menimbulkan bara," kata David di JIC, Kamis.
Bara yang muncul di dalam masjid tersebut, lanjut David, berpotensi kembali menimbulkan api jika angin bertiup dengan kuat.
"Bara kalau kena angin, bisa menimbulkan api lagi. Glasswool itu kan mudah terbakar, tapi jadi awalnya enggak langsung besar, karena ada pengatur panas bagus di batu bara lalu timbul api," imbuh David.
Oleh karena itu, petugas pun berupaya mendinginkan puing-puing menggunakan cairan khusus bernama teepol.
"Solusi dari kami melakukan penyelimutan dengan teepol. Teepol itu bahan kimia khusus penanganan glasswool satu ini. Dan juga bahan cair, minyak, itu pakai teepol, " jelas David.
Cairan tersebut kemudian disemprotkan ke arah puing oleh petugas dari berbagai penjuru, termasuk dari atap gedung.
"Kami menyemprotkan dari beberapa titik. Satu dari top floor, satu dari sisi timur, dan dua dari sisi selatan," ungkap David
Tidak diketahui apa yang dilakukan tim Puslabfor maupun jajaran Polres Jakara Utara di TKP. Sebab, gedung masjid telah dipasangi garis polisi dan masyarakat termasuk awak media dilarang masuk.
Pukul 16.25 WIB, jajaran Polres Jakarta Utara keluar dengan membawa dua karung ke mobil.
Tidak disebutkan apa isi karung tersebut, tetapi beberapa gulung kabel berwarna putih terlihat mencuat di mulut karung.
Selanjutnya, pukul 17.15 WIB, tim Puslabfor Mabes Polri kembali ke mobil mereka.
Namun, tidak terlihat ada karung maupun sampel puing yang dibawa petugas ke dalam mobil.
Kepala Tim Puslabfor Kompol Heribertus mengatakan, timnya membawa sejumlah material kebakaran.
"Kami lakukan olah TKP, ada sampel yang kami bawa ke laboratorium untuk diperiksa. Tapi kami tidak bisa bicara lebih banyak," kata Heribertus sebelum beranjak meninggalkan JIC, Kamis.
Heribertus mengatakan, olah TKP kebakaran kubah masjid tersebut belum sepenuhnya rampung dan masih akan dilanjutkan.
"Belum selesai olah TKP. Soal selesai enggak selesai, biar pihak Polres (yang menjawab), ya," pungkas dia.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/10/21/10273281/kebakaran-yang-meluluhlantakkan-kubah-masjid-jakarta-islamic-centre-kini