BEKASI, KOMPAS.com - Kepolisian Sektor (Polsek) Cikarang Utara sedang menyelidiki kasus maraknya penjualan set top box (STB) melalui pasar daring.
Hal itu menyusul beberapa warga yang menjadi korban penipuan pembelian STB di toko daring.
"Kami sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut karena memang banyak warga yang tertipu saat belanja online," ujar Kapolsek Cikarang Utara Kompol Mustakim, dalam keterangannya, Senin (14/11/2022).
Mustakim menyebut, pelaku sudah menghapus seluruh riwayat penjualan dan toko dagangannya. Namun, Mustakim menyatakan bahwa kasus itu akan terus ditelusuri.
"Pelaku membuka toko belanja online dengan memakai akun 'Icshan Collection', tetapi akun tersebut sudah dihapus oleh pelaku, karena pelaku menggunakan akun palsu," ujar Mustakim.
Ia pun mengimbau kepada warga agar tidak terpengaruh harga murah STB di toko-toko online.
Hal itu ia sampaikan agar penipuan STB yang marak di pasar online dapat diminimalisasi.
"Kami mengimbau kepada masyarakat, untuk sementara waktu, lebih berhati-hati dalam memilih berbelanja secara online, dengan melihat riwayat ulasan komentar, terlebih dahulu di toko yang akan dibeli," ucapnya.
"Lebih baik sementara waktu tidak belanja STB secara online, karena memang saat ini banyak laporan korban penipuan berbelanja STB," tambah dia.
Sebelumnya, dua warga Kabupaten Bekasi menjadi korban penipuan ketika membeli STB secara daring atau online.
Susanti (38), adalah korban pertama. Warga yang berdomisili di Desa Sukajaya, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Bekasi itu malah mendapat sebungkus sabun colek.
"Waktu paket datang dan dibuka, isinya sabun colek yang harganya paling Rp 2.000. Saya kena tipu, soalnya suami pesan STB yang buat siaran TV digital," ucap Susanti kepada wartawan, Jumat (11/11/2022) lalu.
Sebelum membeli melalui aplikasi daring, ia dan suaminya sempat memilih-milih perangkat tersebut yang dijual oleh beberapa toko.
Keduanya lalu memutuskan membeli STB yang dijual toko online seharga Rp 155.000. Setelah barang yang ditunggu tiba, ternyata yang datang justru paket sabun colek.
Penipuan serupa juga dialami warga Bekasi lainnya, Ahmad Jauhari Lutfi (25). Pria yang berniat membeli STB itu, justru mendapat sebungkus garam.
"Awal beli dari online harganya Rp 150.000, dipesan dan dua hari kemudian, barangnya datang. Waktu dipegang, kardusnya enteng, ukurannya enggak sesuai sama bentuk STB, akhirnya dibongkar dan isinya garam," tutur Lufti.
Lutfi mengaku, ia sudah melaporkan kejadian yang dialaminya ke penyedia jasa layanan jual beli. Namun, ia belum melaporkan kepada pihak kepolisian.
"Belum kalau untuk lapor ke polisi," pungkasnya.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/11/14/13011451/banyak-warga-jadi-korban-polisi-selidiki-penipuan-jual-beli-stb-di
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.