JAKARTA, KOMPAS.com - Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Irwandhy membeberkan motif dari pria yang melakukan penganiayaan terhadap tiga anak saat sedang bercanda di dalam masjid kawasan Tebet, Jakarta Selatan.
Menurut Irwandhy, motif pelaku menganiaya anak-anak tersebut karena kesal karena mereka telah memukul putranya.
"Berdasar hasil pemeriksaan motif melakukan kekerasan terhadap anak (korban), karena anak dari pelaku (FS) dipukul oleh para korban," kata Irwandhy saat dikonfirmasi, Rabu (23/11/2022).
Anak pelaku itu mulanya melaporkan kejadian yang dialaminya.
Pelaku pun mengaku emosinya saat itu langsung tersulut dan datang ke dalam masjid.
"Anaknya mengaku kepada yang bersangkutan. Pelaku kesal dan mendatangi Masjid (TKP) dan melakukan kekerasan terhadap para korban anak," kata Irwandhy.
"Ini merupakan edukasi bagi kita semua, bahwa ada batasan dalam bersikap menghadapi anak yang notabene dilindungi oleh negara sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Perlindungan Anak," sambung Irwandhy.
Sebuah video yang memperlihatkan aksi seorang pria melakukan penganiayaan dengan memukul anak-anak di dalam masjid di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, viral di media sosial.
Dalam video yang beredar di media sosial, pria tersebut datang dan masuk ke dalam masjid menghampiri ketiga anak-anak.
Dalam waktu yang tertera pada kamera CCTV, peristiwa tersebut terjadi pada Sabtu (19/11/2022) sekitar pukul 18.38 WIB.
Tampak saat itu ketiga anak-anak tersebut sedang bercanda. Mereka langsung terdiam saat dihampiri oleh pria tersebut.
Tak lama, pria itu langsung memukul satu per satu dari ketiga anak di bagian muka dan kepala secara berulang.
Anak pelaku selalu dirundung
Keluarga F (51) mengungkap penyebab pemukulan terhadap tiga bocah itu.
Menurut mereka, kekerasan yang diduga dilakukan F tersebut dipicu oleh perundungan yang diklaim kerap dilakukan para korban kepada anak pelaku.
"Secara logika berpikir umum, tidak mungkin reaksi itu dilakukan jika tidak ada penyebabnya. Penyebab yang menyulut pelaku karena anaknya adalah korban bullying dari ketiga teman itu di dalam mushala," kata kakak F, Komala Dewi, kepada Kompas.com, Rabu (30/11/2022).
Anak F disebut dipukul dan ditendang oleh ketiga bocah itu. Hampir setiap pulang sekolah atau bermain, anak pelaku disebut selalu menangis dan mengaku selalu dirundung.
Dewi mengatakan, perbuatan perundungan terhadap anak F dilakukan oleh ketiga bocah itu secara berulang.
"Dipukul kepalanya dengan tangan atau peci orang dewasa di mushala dan dikata-katai serta diejek karena anak tersebut kalau berlari tidak bisa kencang seperti teman temannya. Dia diacungkan jari tengah dan anak tersebut juga cadel," Dewi.
Dewi menduga, rekaman video hasil kamera CCTV yang tersebar di media sosial tidak utuh atau telah dipotong sebelum diunggah. Potongan video itu hanya menampilkan saat pelaku memukul ketiga anak-anak tersebut.
"Kami melihat dan membaca yang diungkap hanya potongan CCTV ketika adik saya memukul ketiga anak tersebut," ucap Dewi.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/11/24/08274971/motif-pria-aniaya-3-bocah-di-dalam-masjid-tebet-kesal-anaknya-dipukul