JAKARTA, KOMPAS.com - Ikan yang terdampar di Pulau Bidadari disebut aman untuk dikonsumsi. Namun, Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) Kepulauan Seribu masih akan meneliti sampel ikan yang terdampar di pulau tersebut.
"Bisa dikatakan begitu juga (ikan sementara aman dikonsumsi). Kami uji laboratorium (dulu) baru bisa lihat (hasilnya)," ujar Kepala Sudin KPKP Kepulauan Seribu Devi Lidya saat dihubungi Kompas.com, Kamis (22/12/2022).
Di samping itu, Sudin KPKP juga tengah menguji sampel air dari Pulau Bidadari. Devi mengungkapkan bahwa setelah mengonfirmasi kejadian itu, petugas langsung datang ke lokasi.
"Pada saat survei tim kami mengambil sampel air dan ikan yang sempat disimpan oleh petugas Pulau Bidadari," tutur Devi.
Menurut Devi, uji laboratorium membutuhkan waktu antara 8-10 hari. Dengan begitu, penyebab pasti ikan-ikan terdampar di Pulau Bidadari pun akan terungkap.
"Jenis ikan yang terdampar adalah tembang. Perairan di sekitar (pulau) cukup bening, jumlah ikan yang terdampar hampir 9 karung atau sekitar 4 kuintal," imbuh Devi.
Dia turut membenarkan beredarnya video viral yang diunggah di media sosial, terkait ikan lompat-lompat di Pulau Bidadari. Kejadian itu, kata Devi, sesungguhnya terjadi pada Minggu (18/12/2022) pukul 20.00 WIB.
Fenomena alam tersebut banyak dimanfaatkan oleh warga sekitar pesisir untuk menangkap ikan yang terdampar di daratan Pulau Bidadari. Ribuan ikan terdampar di Pulau Bidadari sempat diunggah akun @jakut.info. Dalam video tersebut, tampak ikan melompat-lompat di pinggir dermaga. Sejumlah warga yang berada di sana juga terlihat memunguti ikan-ikan kecil yang terkapar.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/12/22/14333351/ada-4-kuintal-ikan-tembang-yang-terdampar-di-pulau-bidadari-disebut-aman