Salin Artikel

Kasus Pembakaran Orang di Penjaringan: Pelaku Mantan Suami yang Kini Dikejar Polisi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus pembakaran orang hidup-hidup di Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu (4/1/2023) menggegerkan warga. Dua orang disiram bensin dan dibakar di jembatan Jalan Jelambar Aladin, Penjaringan.

Kedua korban diketahui sebagai pasangan kekasih berinisial S (39) dan D (38). Pihak keluarga D menyebutkan bahwa pelaku pembakaran orang adalah mantan suami korban.

Hal ini disampaikan PS (29), adik D, yang menyaksikan langsung insiden Rabu malam itu.

Menurut keterangan PS, pelaku berinisal MR, pria yang telah bercerai dengan D pada 2021 lalu. Pada saat kejadian, pelaku menyiramkan bensin dan menyulut api ke tubuh korban.

"Korban lagi duduk (di sekitar jembatan) bersama pacarnya. Pelaku mantan suaminya," kata PS saat ditemui Kompas.com di kediamannya di Jelambar Baru, Jakarta Barat, Kamis (5/1/2023).

Kala itu PS tengah berjualan mi ayam di atas jembatan tersebut. Melihat kakaknya terbakar, PS lantas langsung menghampiri dan mencerburkan D ke pinggir Kali Fajar Angke di bawah jembatan.

"Saya menolong D, kemudian mengejar pelaku tetapi tidak sampai (tertangkap)," ujar PS.

Lain halnya dengan S yang menceburkan dirinya sendiri ke Kali Fajar Angke saat insiden berlangsung. S kala itu sempat melambaikan tangan meminta tolong, lalu ia ditarik oleh warga menggunakan tali. Namun, nyawa S tak bisa tertolong dan tewas di tempat.

Wajah pelaku bisa dikenali

PS yang menyaksikan langsung aksi pembakaran orang hidup-hidup itu dapat mengenali wajah mantan kakak iparnya. Sebab, MR tak menggunakan masker saat melempar bensin dan menyulut api ke tubuh korban.

"Pelaku enggak pakai masker mukanya terlihat jelas, pelaku mantan suami korban. Sampai sekarang kata polisi belum ketemu," tutur PS.

Pelaku, lanjut dia, langsung melarikan diri usai melancarkan aksinya. PS juga sempat mengejar, namun tak berhasil menangkapnya.

Kejadian nahas yang menimpa D membuat perempuan ini mengalami luka bakar 70 persen.

"Muka terbakar, leher, lengan sebelah kanan, punggung bagian kanan smpai bokong kebakar 70 persen kebakar kata dokter," sebut SH (43), kakak D.

Di area punggung korban, lanjut SH, tampak melepuh. D juga bakal menerima tindakan pembedahan dari dokter. Namun, SH mengaku tak mengetahui secara pasti berkait prosedur tersebut.

"Ketika dibawa ke rumah sakit (korban) dalam kondisi sadar, dan bisa diajak bicara. Sudah di ruang perawatan di RS Cipto Mangunkusumo, sebelumnya di RS Duta Indah," papar SH.

Adapun mulanya D dirawat di RS Duta Indah Penjaringan namun karena peralatan yang tak memadai dia harus dipindahkan pada Kamis dini hari. Korban juga sempat mengalami sesak napas saat berada di rumah sakit.

"Saya kurang tahu kondisi korban kalau sekarang. Pas di RS Duta Indah masih bisa berbaring, cuma agak miring posisinya," imbuh SH.

Pemeriksaan saksi-saksi

Lima orang saksi telah diperiksa berkait kasus pembakaran orang di Penjaringan, Jakarta Utara.

Kepala Seksi (Kasie) Humas Polsek Metro Penjaringan Iptu Susanto menjelaskan bahwa dalam proses penyelidikan yang dilakukan, pihaknya memanggil dan memeriksa sejumlah saksi. Saki-saksi itu, termasuk mereka yang berada di tempat kejadian perkara (TKP).

"Saat ini Polsek Penjaringan sudah memanggil saksi, ada lima saksi yang sekarang masih di BAP," ungkap Susanto saat ditemui di Polsek Metro Penjaringan, Kamis.

"Untuk motif kami belum bisa menyampaikan karena masih dalam penyelidikan," sambung dia.

Berdasarkan pemeriksaan sementara, kata Susanto, S dan D diketahui disiram bensin oleh pelaku. Susanto mengungkapkan, bahwa pelaku diduga sengaja menyiram bensin kepada kedua korban.

Susanto mengaku belum dapat menyampaikan banyak hal termasuk identitas pelaku, lantaran masih dalam tahap penyelidikan. Pihaknya juga masih mencari keberadaan pelaku yang kabur.

"Pelaku sampai sekarang masih dalam lidik, masih dalam pengejaran dari Polres Penjaringan, Polres Metro Jakarta Utara gabung sama Polda," imbuh dia.

Sebelumnya, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara AKBP Febri Isman Jaya mengungkapkan, korban dibakar sekitar pukul 19.00 WIB.

"Tadi kurang lebih sekitar jam 19.00 WIB. Jadi pasangan ini berdua berjalan di pinggiran kali tiba-tiba ada pelaku datang menyiramkan bensin ke salah satu korban," terang Febri.

Akibat dari insiden tersebut, S langsung tewas di lokasi kejadian. Namun, Febri belum dapat menyimpulkan penyebab pasti kematian S karena luka bakar atau tenggelam di sungai. Karenanya, dia masih menunggu hasil otopsi dari RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/01/06/08391541/kasus-pembakaran-orang-di-penjaringan-pelaku-mantan-suami-yang-kini

Terkini Lainnya

Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Megapolitan
Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Megapolitan
Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin 'Nganggur'

Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin "Nganggur"

Megapolitan
Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Megapolitan
Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 10 Mei 2024 dan Besok: Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 10 Mei 2024 dan Besok: Siang Cerah Berawan

Megapolitan
Sudah Ada 4 Tersangka, Proses Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Sudah Ada 4 Tersangka, Proses Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP | 4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP Terancam 15 Tahun Penjara

[POPULER JABODETABEK] Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP | 4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Polisi Periksa 43 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Periksa 43 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Megapolitan
Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Megapolitan
Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Megapolitan
Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke