Salin Artikel

Setelah 6 Jam Negosiasi, Polisi Berhasil Selamatkan Bocah yang Disandera Ayah Kandung di Depok

DEPOK, KOMPAS.com - Bocah perempuan berusia 3 tahun yang disandera ayah kandungnya berinisial YW, berhasil diselamatkan polisi.

Dalam aksi penyelamatan itu, polisi membutuhkan waktu 6 jam untuk bernegosiasi dengan YW di kediamannya yang berlokasi di kawasan Sukamaju, Cilodong, Depok.

Direskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi mengatakan negosiasi itu dilakukan sejak Selasa (10/1/2023) sekitar pukul 22.00 WIB hingga saat anak YW diselamatkan pada Rabu (11/1/2023) sekitar pukul 04.07 WIB.

"Kami menunggu selama 6 jam negosiasi dan pada saat lengah (YW) bisa kami amankan tersangka beserta putrinya," kata Hengki di lokasi kejadian.

Saat ini, kata Hengki, pelaku di bawa ke Polres Metro Depok untuk dilakukan pemeriksaan. Sementara, korban tengah dilakukan pengecekan kondisinya di Dokkes Polres Metro Depok.

"Korban sedang dibawa oleh tim kedokteran, dan juga PPA dan untuk tersangka kami amankan di Polres Metro Depok," kata Hengki.

Sebelumnya diberitakan, seorang ayah berinisial YW di Cilodong, Depok, Jawa Barat, menyekap anak kandung perempuannya yang masih berusia tiga tahun.

Penyekapan berlangsung sejak Selasa (10/1/2023) sekitar pukul 19.30 WIB hingga Rabu (11/1/2023) pagi di rumahnya sendiri, RT 004 RW 024, Sukamaju, Cilodong, Depok, Jawa Barat.

Ketua RW setempat bernama Sukartono mengatakan aksi penyekapan itu bermula ketika YW berbuat onar di lingkungan permukimannya pada Selasa malam.

YW dilaporkan mengacung-acungkan senapan angin sehingga meresahkan warga setempat.

Puluhan warga kemudian menghampiri rumahnya dan hendak menangkapnya, tetapi YW melarikan diri ke dalam rumahnya.

Untuk menghindari amukan massa, YW menjadikan anak perempuannya sendiri sebagai sandera.

"Pas pelaku mau disergap, dia langsung lari ke kamar, lalu anaknya disandera," ujar Sukartono di lokasi kejadian.

Bahkan, YW mengambil sebilah sangkur kemudian menodongkannya ke kepala sang anak yang dibekapnya dari belakang. Ia mengancam akan membunuh anak kandungnya sendiri bila warga masih terus mengejar.

Pengamatan Kompas.com di lokasi kejadian sekitar pukul 02.01 WIB, YW masih menyandera sang anak di dalam rumah.

Sementara itu, aparat kepolisian sudah berdatangan ke tempat kejadian perkara (TKP) sejak tengah malam.

Personel polisi yang datang, salah satunya berasal dari satuan Gegana yang mengenakan seragam taktikal lengkap dengan senjata api laras panjangnya.

Area sekitar rumah yang menjadi tempat penyekapan sudah disterilisasi dari warga oleh personel polisi dari Polres Metro Kota Depok dan Polsek Cilodong.

Satu unit mobil ambulans tampak disiagakan di lokasi.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/01/11/05494031/setelah-6-jam-negosiasi-polisi-berhasil-selamatkan-bocah-yang-disandera

Terkini Lainnya

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke