Salin Artikel

Polisi Ungkap Fakta Penculik Malika Pernah Incar Korban Lain Namun Gagal

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi mengungkap fakta baru mengenai Iwan Sumarno (42), tersangka penculik anak bernama Malika Anastasya (6) di wilayah Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat.

Berdasarkan hasil penyidikan, polisi mengungkap bahwa Iwan pernah mengincar anak-anak, selain Malika, sebagai calon korban penculikan.

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin, Kamis (12/1/2023), mengungkapkan, penyidikan terakhir menemukan fakta bahwa Iwan pernah mencoba merayu anak lainnya untuk ia culik.

Pria yang sehari-hari memulung barang bekas tersebut ditenggarai memiliki hasrat serta ketertarikan khusus terhadap anak-anak

”Korban M bukan korban yang pertama. Sebelumnya, di Jalan Industri (Sawah Besar) juga, tersangka sempat mencoba merayu seorang anak,” ucap Komarudin dikutip dari Wartakotalive.com, Selasa (12/1/2022).

Terhadap anak tersebut, Iwan tiga kali mengiming-imingi calon korban dengan memberikan uang antara Rp 2.000 dan Rp 5.000.

Selain dengan uang, Iwan juga lebih tiga kali membagikan makanan ringan yang dibeli dari hasil memulung kepada calon korbannya.

”Tersangka merayu, mengajak calon korban untuk ikut bersama dengan tersangka. Namun, calon korban menolak," kata Komarudin.

"(Usaha) ini dilakukan berulang kali tapi gagal terus, sampai tersangka memutuskan untuk mencari calon korban yang lain,” lanjutnya.

Upaya itu lebih kurang sama seperti yang dilakukan Iwan terhadap Malika. Onih, ibu Malika, mengatakan, tersangka mendekati keluarganya lebih kurang dua bulan.

Selama itu, Iwan sering bolak-balik membawa gerobak melalui tempat tinggal keluarga mereka dan sesekali bercengkerama dengan anak-anaknya yang lain.

”Dia (Iwan) deketin semua anak saya. Cuma kakaknya Malika aja yang umurnya 7 tahun yang susah dideketin, dia suka kabur atau pilih pergi main," kata Onih kepada Kompas.com, Selasa (3/1/202).

"Kalau sama Malika justru akrab, sampai suka bilang ’Enggak apa-apa Bu, Om kan baik’,” lanjut Onih.

Kerap dianiaya

Malika rupanya kerap mendapatkan perlakuan tak menyenangkan dari pelaku Iwan Sumarno, selama diculik.

Kombes omarudin mengungkap, hasil visum terhadap korban menunjukkan adanya luka memar pada pinggul sebelah kiri.

"Ini diakui oleh tersangka. Bahwa tersangka juga melakukan kekerasan fisik kepada korban manakala korban rewel ataupun menangis," ujar Komarudin.

Untungnya, hasil visum menunjukkan bahwa kekerasan seksual tidak terbukti dialami Malika, yang sempat diculik selama hampir sebulan.

Iwan dikenakan 3 pasal, yakni Pasal 76 F juncto Pasal 83 Undang-Undang (UU) Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak atau 330 KUHP. Lalu, kami tambahkan kembali dengan Pasal 76 C juncto Pasal 80 Ayat 1 UU Nomor 35/2014.

Pemeriksaan psikologis

Sejauh ini, pemeriksaan psikologis oleh tim psikolog dan psikiater di RS Polri Kramat Jati terhadap Malika masih berlangsung.

Kepala Rumah Sakit RS Polri Kramat Jati Brigadir Jenderal (Pol) Hariyanto mengatakan, pemeriksaan psikologis butuh waktu sekitar dua minggu. Selama waktu itu, Malika menjalani rawat inap di rumah sakit.

”Hasil visum psikiatrikum menunggu dua minggu. Kita enggak bisa langsung periksa, ajak main dulu, kemudian secara tidak langsung diperiksa kondisi psikis," ujarnya dikutip dari Kompas.id.

"SOP (prosedur standar operasi)-nya dua minggu, walaupun pada kondisi-kondisi tertentu bisa dipercepat, tergantung pengamatan hari demi hari,” lanjut Hariyanto.

Dilansir dari Kompas TV, Onih menuturkan bahwa trauma berat itu membuat Malika sering bersembunyi di kolong tempat tidur ruang perawatan rumah sakit.

Tindakan tersebut dilakukan Malika ketika ada perawat atau dokter yang ingin memeriksa kondisinya.

Untuk menghilangkan rasa trauma yang dialami Malika, Onih dan suaminya, Tunggal, berencana membawa anaknya itu berlibur ke tempat yang tenang dan jauh dari keramaian.

Rencananya liburan itu, kata Oni, akan akan dilaksanakan setelah Malika selesai menjalani perawatan di rumah sakit.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/01/12/20264941/polisi-ungkap-fakta-penculik-malika-pernah-incar-korban-lain-namun-gagal

Terkini Lainnya

Gerindra Bakal Pertimbangkan Marshel Widianto Maju Pilkada Tangsel 2024

Gerindra Bakal Pertimbangkan Marshel Widianto Maju Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Kekerasan Seksual terhadap Anak Naik 60 Persen, KPAI Ungkap Penyebabnya

Kekerasan Seksual terhadap Anak Naik 60 Persen, KPAI Ungkap Penyebabnya

Megapolitan
Gerindra Kantongi 7 Nama Kader Internal untuk Pilkada Tangsel, Tak Ada Komika Marshel Widianto

Gerindra Kantongi 7 Nama Kader Internal untuk Pilkada Tangsel, Tak Ada Komika Marshel Widianto

Megapolitan
Kaesang Dinilai Tak Cocok Jadi Cawalkot Bekasi karena Tak Lahir dan Besar di Bekasi

Kaesang Dinilai Tak Cocok Jadi Cawalkot Bekasi karena Tak Lahir dan Besar di Bekasi

Megapolitan
Gerindra Pastikan Bakal Usung Kader Internal pada Pilkada Tangsel 2024

Gerindra Pastikan Bakal Usung Kader Internal pada Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Diisukan Maju Cawalkot Bekasi, Kaesang Disebut Butuh Panggung Politik buat Dongkrak Popularitas

Diisukan Maju Cawalkot Bekasi, Kaesang Disebut Butuh Panggung Politik buat Dongkrak Popularitas

Megapolitan
Zoe Levana Terjebak 4 Jam di Jalur Transjakarta, Bisa Keluar Setelah Bus Penuh Penumpang lalu Jalan

Zoe Levana Terjebak 4 Jam di Jalur Transjakarta, Bisa Keluar Setelah Bus Penuh Penumpang lalu Jalan

Megapolitan
Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Megapolitan
Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Megapolitan
Kecelakaan Beruntun di 'Flyover' Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Kecelakaan Beruntun di "Flyover" Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Megapolitan
Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Megapolitan
Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Megapolitan
Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Megapolitan
Pengakuan Zoe Levana soal Video 'Tersangkut' di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Pengakuan Zoe Levana soal Video "Tersangkut" di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke