Salin Artikel

PKL di Sekitar Mal Grand Indonesia Semakin Ramai, Pembeli: Kayak Pasar Malam

Ada dua titik yang masih terdapat lapak PKL yaitu di Jalan Kebon Kacang Raya depan Kempinski Grand Ballroom yang mengarah ke Thamrin City dan di Jalan Kebon Kacang dekat pintu barat Plaza Indonesia.

Akan tetapi, jumlah PKL di Jalan Kebon Kacang dekat Plaza Indonesia lebih banyak dibandingkan jumlah PKL di depan Kempinski.

Pembeli terlihat ramai saat di sore hari. Semakin malam, pembeli yang berlalu lalang pun kian ramai.

"Ramai banget ya kayak pasar malam," ujar salah seorang pembeli di Jalan Kebon Kacang, Sabtu malam.

Ada pemandangan yang berbeda dengan Selasa (10/1/2023) lalu di Jalan Kebon Kacang. Saat itu, di lahan tersebut juga terdapat parkir liar. Sabtu, seluruh ruas bahu jalan tersebut hanya dipenuhi oleh lapak pedagang.

Salah seorang pedagang di sana mengatakan bahwa ia selalu berjualan di lokasi tersebut setiap harinya.

"Buka dari jam 08.00 WIB sampai jam 01.00 malam gantian yang jualan. Tiap hari jualan di sini," ujar pedagang takoyaki.

Sementara itu, pedagang ayam dan bebek penyet di depan Kempinski mengaku pernah libur berjualan beberapa hari lantaran digusur oleh Satpol PP.

"Kemaren-kemaren digusur, libur enggak boleh dagang. Di sini kan digusur tanggal 2 (Januari). Semua yang di sini enggak boleh dagang," kata pedagang tersebut.

Terlepas dari keberadaannya yang mengganggu arus lalu lintas di sekitar lokasi, PKL ternyata ditunggu beberapa pembeli.

Sebab di sisi lain, aneka makanan dan minuman yang dijajakan PKL dinilai lebih murah harganya dibanding makanan yang ada di mal.

Salah satunya Christine (40), setelah puas berbelanja di Mal Grand Indonesia, Christine lebih memilih makan bebek penyet di lapak PKL yang terletak di bahu jalan depan Kempinski.

"Tadi sama teman datang ke GI, tapi dia dijemput saudaranya jadi saya ke sini sendirian. Abis dari GI siang lapar nyari makan, ya sudah mampir ke sini," kata Christine.

Christine mengaku senang berbelanja ke GI. Terakhir sekitar dua bulan lalu, ia juga menghabiskan waktu luangnya di mal ternama tersebut.

Saat itu, ia membawa kendaraan mobil untuk berbelanja ke sana. Menurut dia, lokasi di sekitaran GI sangatlah macet.

Karena itu, ia kemudian lebih memilih untuk menggunakan transportasi ojek online (online).

"Dua bulan lalu saya ke GI pakai mobil, macet banget. Jadi saya sekarang selalu naik ojol. Di sini ramai banget apalagi weekend, di sini murah juga dibanding di dalam mal," jelas Christine.

Senada dengan Christine, pembeli lainnya bernama Iwan juga mengaku sangat senang jajan di lapak PKL sekitaran GI karena harganya yang terjangkau.

"Ada baik buruknya (PKL). Kurang bagusnya bisa macet karena makan bahu jalan, cuma itu makanan di sini murah-murah," kata Iwan.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/01/29/09130491/pkl-di-sekitar-mal-grand-indonesia-semakin-ramai-pembeli-kayak-pasar

Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke