Salin Artikel

Bagaimana Bisa ODGJ Simpan Uang hingga Rp 100 Juta di Dalam Tas? Ini Pengakuan Adiknya

JAKARTA, KOMPAS.com - Minan, seorang pria dengan gangguan jiwa (ODGJ), ditemukan tewas di depan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) Limo, Depok, Jawa Barat, Senin (13/2/2023).

Hal yang mengagetkan adalah di dalam tas yang selalu Minan bawa ditemukan banyak uang kertas dan logam. Ketika dihitung, uang tersebut mencapai nilai total Rp 100 juta.

Penemuan uang dalam nominal banyak di dalam tas ODGJ ini dikonfirmasi oleh adik Minan bernama Minah.

"Setelah almarhum dikubur, tas itu dibuka ramai-ramai. Masya Allah duit banyak banget, yang bantuin ngitung juga banyak banget," kata Minah kepada wartawan, Senin.

Di dalam tas itu terdapat uang kertas pecahan Rp 2.000 hingga Rp 100.000 dan uang logam pecahan Rp 500 hingga Rp 1.000, dalam jumlah yang banyak.

Uang itu kemudian dihitung beramai-ramai oleh keluarga dan tetangga. Butuh waktu berjam-jam untuk menghitung seluruh uang tersebut.

"Total (uang kertasnya) sekitar Rp 100 juta. Masih ada itu yang receh logam dihitung sekitar Rp 600.000," kata dia.

Rencananya, uang seratusan juta tersebut bakal digunakan untuk biaya pengajian hingga disedekahkan ke yatim piatu.

"Buat pengajian sampai tujuh hari, terus 40 hari, terus mau berqurban atas nama dia (Minan) sama mau bikin makam," ujar Minah.

"Kalau ada lebih, sisanya saya mau zakatin ke anak yatim piatu, sama sumbangin ke masjid, karena itu buat dia nanti di akhirat. Saya mah ikhlas dunia akhirat," sambung dia.

Dari mana uang Rp 100 juta itu?

Menurut Minah, uang tersebut merupakan pemberian orang yang dikumpulkan oleh kakaknya selama puluhan tahun.

Minan dikenal tidak pernah jajan, sehingga uang tersebut awet.

“(Uang didapat dari pemberian) orang, nah terus dia (Minan) kumpulin. Kalau ada yang memberi aja dia kumpulin sampai gempi (rusak) begitu karena enggak dijajanin," kata Minah.

Minah tak mengetahui secara pasti sejak kapan kakaknya mulai mengumpulkan uang recehan tersebut. Namun, ia memperkirakan bahwa Minan telah mengumpulkan uang itu sejak 20 tahun lalu.

"Dari dulu, sudah 20 puluh tahun. Semenjak emak saya meninggal kayaknya," ujar dia.

Dalam kenangan Minah, kakaknya memang tak pernah melepaskan tas dari punggungnya.

Minah bercerita, pernah suatu ketika saat tasnya sudah terisi penuh Minan terjengkang karena tak kuat menahan beban. Saat itu Minan sudah berusia 70 tahun.

"Pernah kapan waktu dia ngejengkang, akhirnya saya rendeng balik. Saya bilang, 'Itu tas enggak usah dibawa', kalau hilang saya yang tanggung jawab," kenang Minah.

Kendati demikian, Minah mengaku tidak mengetahui bahwa di dalam tas kakaknya itu terdapat uang dalam jumlah banyak.

"Itu mah saya enggak tahu, baru ketahuannya pas tadi aja, itu yang ngitung pokoknya banyak banget dah," imbuh dia.

(Penulis : M Chaerul Halim/ Editor : Ambaranie Nadia Kemala Movanita, Irfan Maullana)

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/02/14/15263661/bagaimana-bisa-odgj-simpan-uang-hingga-rp-100-juta-di-dalam-tas-ini

Terkini Lainnya

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke