BEKASI, KOMPAS.com - Ditemukannya jasad dua wanita yang dicor di sebuah rumah kontrakan di Bekasi masih menyisakan misteri.
Tanda tanya muncul mengenai sosok P, penyewa kontrakan yang juga ditemukan bersimbah darah di lokasi dan belakangan tewas saat dilarikan ke rumah sakit.
P disebut sudah menempati rumah yang disewanya tersebut sejak sekitar tiga tahun lalu.
"Dia (P) mengontrak di sini kurang lebih 3 tahun, dari tahun 2019," ungkap Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Hengki di lokasi kejadian, Selasa (28/2/2023).
P ditemukan bersimbah darah ketika warga dan polisi mendobrak pintu rumah, Senin (27/2/2023) malam.
Ketika ditemukan, terdapat luka sayatan di bagian urat nadinya.
Hengki menuturkan, korban yang berinisial H dan P mempunyai relasi sebagai rekan kerja.
Diketahui, keduanya bekerja di perusahaan besi di wilayah Kampung Rawa Pasung, Kelurahan Kota Baru, Kota Bekasi.
"Inisial H (korban), kenal dengan yang sudah meninggal inisial P, dia bekerja sebagai buruh karyawan toko material, tidak jauh dari sini," jelas Hengki.
Sementara itu, Ketua RT setempat yakni Purwo Darmanto mengatakan, sosok P memang tinggal seorang diri di rumah tersebut.
Aktivitasnya pun terlihat wajar. Sebagai warga pendatang, ia juga terbilang aktif di lingkungan tempat sekitar.
"Aktif biasa sih normal, di lingkungan kalau pas lagi arisan dia ikut arisan, kerja bakti ya kerja bakti," jelasnya.
Purwo melanjutkan, P pun mengaku memang bekerja di perusahaan toko material besi konstruksi di wilayah Jalan Sultan Agung Bekasi.
"Kerja di perusahaan PT, yang jual beli besi di Jalan Sultan Agung, cuma itu yang tahu," jelas dia.
Diduga pelaku pembunuhan
Seorang warga yang juga petugas keamanan di lingkungan sekitar yakni Adi (54) mengatakan, P diduga membunuh korban lalu mengecor korbannya di dalam rumah kontrakan.
Sebab, pada Minggu (26/2/2023), P sempat membeli semen dan pasir setelah ia terlibat cekcok soal utang piutang dengan dua korban.
"Yang meninggal datang mau nagih utang, mungkin cekcok. Tetangga dengar suara gaduh, terus setelah itu curiga melihat dia beli semen satu sak sama pasir waktu hari Minggu sore," ucap dia.
P diduga menyayat tangan usai membunuh dua orang korbannya.
P dinyatakan meninggal dunia dalam perjalanan ke RSUD Kota Bekasi, Senin (27/2/2023) malam.
Namun, Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Hengki hingga kini belum dapat memastikan siapa pelaku utama dari kasus pembunuhan dua orang wanita tersebut.
"Kami masih menyelidiki dan proses pendalaman. Kami proses lidik dan sidik. Nanti siapa pelakunya, akan kami dapatkan (identitasnya), apa motifnya, masih dalam tahap proses," jelas Hengki kepada awak media, Selasa.
Meski identitas pelaku mengarah kepada P selaku penyewa kontrakan, namun Hengki mengaku belum bisa menyimpulkan bahwa P adalah pelakunya.
"Saya tidak bisa menyimpulkan (apakah P bunuh diri atau tidak), bukan kewenangan saya. Nanti saja dari pihak kedokteran forensik," ucap dia.
"Dia (terduga pelaku P) sudah mengontrak di sini, kurang lebih 3 tahun dari tahun 2019, berdasarkan keterangan dari RT di sini," sambung Hengki.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/02/28/21191721/tanda-tanya-soal-sosok-p-yang-ikut-tewas-di-tkp-dua-jasad-wanita-dicor-di