Salin Artikel

Pengendara Tetap Ngebut saat Warga Menyeberang di "Pelican Crossing" Kebon Jeruk

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelican crossing di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat biasa digunakan para pejalan kaki untuk menyeberang.

Pantauan Kompas.com di lokasi, Selasa (7/2/2023) meski tanda pejalan kaki boleh melintas sudah menyala, sejumlah pengendara motor dan mobil justru tetap mengebut.

Padahal, pelican crossing ini digunakan oleh penumpang bus transjakarta dari dan menuju Halte Kebon Jeruk.

Alhasil, warga yang akan menyeberang harus "bertarung" dengan kendaraan untuk menyeberang.

Untuk bisa melintas, para pejalan kaki harus mengarahkan tangan ke sensor tombol dan menunggu selama sekitar 40 detik.

Setelah itu, mereka bisa melintas saat lampu berwarna hijau dan menunjukkan simbol pejalan kaki.

Kesulitan menyeberang di pelican crossing ini turut dirasakan warga bernama Gita (21).

Menurut dia, meski sudah ada akses penyeberangan jalan para pejalan kaki, ia tetap merasa tidak aman.

"Enggak begitu aman, kalau dipersentase paling 75 persen. Karena kan ini cepet banget cuma 12 detik, dan ini kurang efisien aja," ujar Gita saat ditemui di lokasi.

Padahal, banyak pengguna jalan yang harus menunggu selama 40 detik. Namun, durasi untuk menyeberang justru sangat singkat.

"Pengguna motor atau mobil enggak sabar juga. Padahal sudah ada penanda untuk orang nyeberang," jelas Gita.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/03/07/19112331/pengendara-tetap-ngebut-saat-warga-menyeberang-di-pelican-crossing-kebon

Terkini Lainnya

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke