Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Budi Sartono mengatakan, komplotan pelaku pencurian dengan kekerasan (curas) ini memiliki tugas masing-masing dalam melakukan kejahatan.
"Setelah kami pelajari, ada orang yang tugasnya sebagai pemantau di dalam bank. Dia pura-pura jadi nasabah, jadi tidak ada indikasi bahwa pekerja bank ikut membantu dalam kasus curas," kata Budi di Mapolres Metro Jakarta Timur, Jumat (24/3/2023).
Setelah melihat ada nasabah yang mengambil uang, pelaku tersebut memberi tahu komplotannya yang berada di depan bank.
Komplotan begal itu kemudian membuntuti nasabah yang dimaksud, lalu membacok nasabah itu hingga terluka.
Setelah itu, mereka langsung kabur membawa uang yang baru diambil nasabah tersebut.
Cara komplotan begal itu terungkap setelah polisi menangkap salah satu pelaku di Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur.
"Kami berhasil menangkap satu pelaku atas nama AT atau MA di Penggilingan. Lima pelaku lainnya masih buron. Anggota kami masih di lapangan untuk melakukan pengejaran," ucap Budi.
Saat ditangkap, MA sedang berada di sebuah kontrakan. Di sana, terdapat empat orang lainnya.
Setelah diperiksa oleh pihak kepolisian, ternyata empat orang itu adalah pencuri motor (curanmor).
"Mereka melakukan curanmor dan laporannya (LP) ada di wilayah Jakarta Timur. Kami sudah mengamankan barang bukti berupa tiga motor hasil pencurian," ucap Budi.
Barang bukti lainnya dari kasus curanmor yakni kunci leter T dan helm yang digunakan saat para pelaku beraksi.
Sementara itu, untuk barang bukti kasus begal, tidak ada yang diamankan lantaran uang Rp 60 juta milik korban dihabiskan para pelaku.
"Uang korban sudah dibagi-bagi. Masing-masing dari enam pelaku mendapatkan Rp 10 juta. Uang sudah habis dipakai," sambung Budi.
Adapun pembegalan ini menimpa Indah (40) di Gang Hawai, Kelurahan Klender, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, pada Kamis (2/3/2023).
Pembegalan itu membuat Indah kehilangan uang Rp 60 juta. Uang itu berada di dalam tas yang dirampok.
"Di tas ada uang kontrakan Rp 60 juta, dompet isinya KTP sama dokumen lain, HP juga di situ," ungkap Indah.
Aksi pembegalan bermula ketika Indah mengambil uang di sebuah bank di Jalan I Gusti Ngurah Rai, Jakarta Timur, sekitar pukul 15.00 WIB.
Usai mengambil uang, ia pulang dengan mengendarai sepeda motor. Pada saat itu, ada empat orang yang saling berboncengan menggunakan dua motor.
Mereka langsung menjambret tas Indah dan membuatnya terjatuh dari motor.
Indah sempat mempertahankan tasnya. Namun, tas itu terlepas lantaran para pelaku menyabetkan pedang ke kepala Indah.
Setelah membegal Indah, mereka langsung melarikan diri.
Sementara itu, Indah mengalami luka di kepalanya. Namun, ia masih dapat berdiri, membangunkan motornya, dan kembali ke bank untuk memblokir rekeningnya.
Indah kemudian berangkat ke rumah sakit untuk mengobati luka pada kepalanya. Dia juga melaporkan kasus itu ke Polsek Duren Sawit.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/03/24/19583781/rampas-rp-60-juta-yang-baru-diambil-warga-begal-di-duren-sawit-awalnya
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan