Salin Artikel

Maraknya Tawuran Remaja Saat Bulan Ramadhan, Sudah Makan Korban Jiwa...

JAKARTA, KOMPAS.com - Terjadi tawuran antarkelompok yang memakan korban jiwa di Jakarta setelah dua hari Ramadhan 1444 Hijriah berjalan. 

Meskipun, ada juga beberapa aksi tawuran yang berhasil digagalkan polisi sehingga batal terjadi. 

Pelaku tawuran ini didominasi para remaja. Mereka bahkan menyimpan celurit berukuran lebih dari 1 meter di rumahnya untuk dibawa saat tawuran. 

Kompas.com merangkum sejumlah peristiwa tawuran yang masih marak terjadi meski telah memasuki Ramadhan.

 

Tawuran di Pasar Gili Palmerah

Seorang pria berinisial MJ (29) ditemukan tewas bersimbah darah saat tawuran antarwarga terjadi di Pasar Gili, Jatipulo, Palmerah, Jakarta Barat, Kamis (23/3/2023).

Kapolsek Palmerah Kompol Dodi Abdulrohim mengungkapkan, peristiwa ini terjadi sekitar pukul 02.00 WIB.

Sementara, Dodi mengungkapkan, korban diduga tewas usai mengalami luka bacok di tubuhnya.

"Diduga kena bacokan benda tajam," ujar Dodi melalui pesan singkat, Jumat (24/3/2023).

Berdasarkan informasi sementara, kata Dodi, korban diduga hanya sekadar ikut-ikutan saat tawuran antarwarga terjadi.

Tawuran di Pesanggrahan

Polsek Pesanggrahan mengamankan puluhan remaja tanggung yang hendak tawuran di kawasan Bintaro, Jakarta Selatan.

Kapolsek Pesanggrahan Kompol Tedjo Asmoro menyatakan bahwa polisi mengamankan 30 remaja di Jalan Seroja, Bintaro, Pesanggrahan.

"Kami mendapati puluhan remaja bergerombol di tempat gelap. Kami lantas mengamankan mereka ke Polsek Pesanggrahan untuk dimintai keterangan," ujar Tedjo saat dikonfirmasi, Jumat (24/3/2023).

Tedjo mengungkapkan, penangkapan 30 remaja yang hendak tawuran itu dilakukan pada Kamis (23/3/2023), pukul 01.00 WIB.

Kelompok remaja tersebut hendak tawuran dengan bersenjatakan sarung dan beberapa benda lainnya yang ada di sekitar lokasi.

Tawuran di Pamulang

Beredar di media sosial sebuah video rekaman peristiwa yang dinarasikan telah terjadi tawuran di kawasan Perumahan BSR, Pamulang 2, Tangerang Selatan, Kamis (23/3/2023) tengah malam.

Kapolsek Pamulang Kompol Fiernando Andriansyah mengeklaim bahwa sejatinya tim Polsek Pamulang berhasil mengagalkan rencana tawuran tersebut.

"Belum terjadi tawuran, sudah diamankan lebih dulu ketika ada tim patroli antisipasi tawuran dan kejahatan jalanan menjelang sahur lewat di lokasi," kata Kapolsek Pamulang Kompol Fiernando Andriansyah saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (24/3/2023).

Fiernando mengonfirmasi bahwa semua orang yang terlibat dalam perkumpulan di tengah malam itu diamankan polisi.

Tawuran di Pancoran Mas

Polres Metro Depok menangkap tiga remaja berinisial H (14), F (15), dan G (16) yang diduga hendak melakukan tawuran di Jalan Wadas, Pancoran Mas Depok pada Kamis (23/3/2023).

Berdasarkan hasil pemeriksaan gawai milik F, penyidik mendapatkan informasi bahwa remaja tersebut menyimpan senjata tajam jenis celurit di kamar rumahnya.

Lantas, Tim Patroli Perintis Presisi (3P) Polres Metro Depok menggeledah rumah terduga gangster tersebut di kawasan Pitara, Pancoran Mas, Depok.

Dari hasil penggeledahan, polisi menyita barang bukti berupa dua celurit berukuran 130 sentimeter dan 95 sentimeter.

Kasubag Humas Polres Metro Depok, AKP Elni Fitri mengungkapkan, senjata tajam tersebut diperoleh mereka dengan membeli melalui salah satu belanja daring senilai Rp 400.000.

Tetapi, para remaja itu berdalih, mereka membeli celurit untuk diperjualbelikan kembali kepada rekannya yang berinisial FS (14) melalui Facebook.

"Mereka niatan akan dijual kembali celuritnya melalui Facebook bersama dengan satu temannya," ujarnya.

Berdasar pengakuan mereka, polisi lantas menyambangi rumah FS dan menemukan sebilah celurit berukuran 160 sentimeter.

"Namun yang bersangkutan (FS) tidak ada di rumahnya, tapi polisi menemukan senjata celurit ukuran 160 sentimeter," ujar Fitri.

Setelah penggeledahan, FS menyerahkan diri ke Mapolres Metro Depok.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/03/25/07041551/maraknya-tawuran-remaja-saat-bulan-ramadhan-sudah-makan-korban-jiwa

Terkini Lainnya

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Ngaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Ngaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke