Salin Artikel

Anggota DPR Sebut KRL Semrawut Hanya Saat Lebaran, Penumpang KRL: Setiap Hari Penuh!

JAKARTA, KOMPAS.com - Nure (22), salah satu pengguna KRL Jabodetabek, menyesalkan pernyataan Anggota Komisi VI DPR RI Evita Nursanty yang menyebut bahwa KRL hanya semrawut saat momen tertentu seperti Lebaran.

Menurut Nure, pernyataan anggota Fraksi PDI-P itu sangat berbeda dengan realitas di lapangan. 

Sebagai pengguna setia KRL, Nure tahu betul kesemrawutan di dalam KRL terjadi di setiap harinya, terutama saat jam sibuk.

"Lebih tepatnya KRL setiap hari penuh, enggak harus Lebaran. Setiap hari penuh," ujar Nure saat ditemui di dalam KRL tujuan Tanah Abang-Rangkasbitung, Selasa (28/3/2023).

Dengan kondisi itu, menurut Nure, seharusnya pemerintah memang menambah jumlah kereta untuk mengurai kepadatan penumpang.

Dia sangat menyayangkan pernyataan anggota DPR yang menolak impor gerbong kereta, padahal tidak tahu kondisi sebenarnya.

"Entah itu dia salah ngomong maksudnya kereta jarak jauh atau KRL. Kalau memang pendapatnya dia bilang KRL, jujur, dari saya kalau mau ditambahin KRL-nya," jelas Nure.

Selain itu, dia juga berharap agar pihak terkait dapat menambah waktu keberangkatan.

"Kalau mau ditambahin gerbong, selain itu bisa juga kereta waktu kedatangannya ditambah, terutama jam berangkat kerja," papar Nure.

Minimal, ujar Nure, setiap lima menit sekali tersedia kereta yang siap mengangkut penumpang. Pasalnya, di waktu sibuk penumpang cenderung membludak.

"Toh pemerintah minta masyarakat beralih ke transportasi umum. Jadi harus didukung dong," ucap dia.

Pernyataan anggota DPR Evita Nursanty menjadi sorotan warganet usai videonya soal rencana impor gerbong kereta bekas dari Jepang viral di media sosial.

Dalam video itu, Evitata menolak impor kereta bekas Jepang sebagai tambahan armada KRL Jabodetabek.

Penolakan itu disampaikan dalam rapat dengan PT KAI, PT KCI, dan PT INKA pada Senin (27/3/2023).

"Sekarang apakah kita chaos? Kalau kita tidak impor ini barang apakah kita chaos?" ungkap Evita, seperti dikutip dari tayangan di YouTube TV Parlemen, Senin.

"Kita kan biasanya chaos itu di tahun baru, kita biasanya chaos itu kan di Lebaran, ini kan sudah lewat semua ke-chaos-an kita. Apakah ini suatu urgensi kalau kita tidak impor chaos? Nah, itu juga menjadi pertanyaan bagi saya," sambungnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/03/28/21434331/anggota-dpr-sebut-krl-semrawut-hanya-saat-lebaran-penumpang-krl-setiap

Terkini Lainnya

Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Megapolitan
4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

Megapolitan
KPU DKI Bakal 'Jemput Bola' untuk Tutupi Kekurangan Anggota PPS di Pilkada 2024

KPU DKI Bakal "Jemput Bola" untuk Tutupi Kekurangan Anggota PPS di Pilkada 2024

Megapolitan
Sudirman Said Bakal Maju Jadi Cagub Independen Pilkada DKI, Berpasangan dengan Abdullah Mansuri

Sudirman Said Bakal Maju Jadi Cagub Independen Pilkada DKI, Berpasangan dengan Abdullah Mansuri

Megapolitan
Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Sempat Masuk ke Rumah Korban

Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Sempat Masuk ke Rumah Korban

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Pengendara Motor Tewas Ditabrak Angkot, Lalu Lintas Berjalan Normal

Kondisi Terkini TKP Pengendara Motor Tewas Ditabrak Angkot, Lalu Lintas Berjalan Normal

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Terima Konsultasi 3 Bacagub Jalur Independen, Siapa Saja?

KPU DKI Jakarta Terima Konsultasi 3 Bacagub Jalur Independen, Siapa Saja?

Megapolitan
Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Megapolitan
Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Megapolitan
74 Kelurahan di Jakarta Masih Kekurangan Anggota PPS untuk Pilkada 2024

74 Kelurahan di Jakarta Masih Kekurangan Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Megapolitan
Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan 'OTT'

Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan "OTT"

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Megapolitan
Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Megapolitan
Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke