Salin Artikel

Mengunjungi Masjid Jami Al Anwar, Saksi Bisu Perlawanan Penjajahan Belanda

JAKARTA, KOMPAS.com - Masjid Jami Al Anwar, yang juga dikenal sebagai Masjid Angke, berdiri di tengah-tengah permukiman warga RT 01 RW 05, Kelurahan Angke, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat.

Luas bangunan masjid ini tidak terlalu besar, hanya sekitar 15 meter kali 15 meter. Jalan menuju masjid ini pun terbilang sempit, hanya sekitar 1,5 meter.

Meski begitu, keunikan arsitektur masjid segera menangkap perhatian warga yang melintas.

Jika masuk dari pintu utama, pengunjung masjid akan disambut pintu yang kaya ragam hias.

Daun pintu Masjid Jami Al Anwar dihiasi kusen berukir, sebuah ukiran juga bertengger di atas pintu. Pintu ini khas arsitektur Jawa.

Pintu yang sama juga dapat ditemukan di sebelah kiri dan kanan bangunan masjid. Sementara, pintu itu disangga oleh beberapa anak tangga, bak bangunan bergaya arsitektur Belanda.

Di samping kiri dan kanan pintu sebuah jendela berteralis terlihat menyambut. Bentuk teralis dan jendela masih khas gaya bangunan kolonial.

Begitu masuk ke dalam bangunan masjid, pengunjung akan disambut empat buah pilar dari kayu jati kokoh menyangga bangunan.

Saksi perlawanan terhadap penjajah

Muhammad Rasyid Makdum, salah satu pengurus Masjid Jami Al Anwar bercerita, masjid tersebut sudah berdiri sejak tahun 1761.

“Zaman dulu tahun 1700-an masih sangat jarang masjid di sekitar sini. Umat yang datang ke masjid ini pun berasal dari banyak daerah di Jakarta hingga Bekasi,” ucapnya dikutip dari TribunJakarta.com.

Dulunya, jelas Rasyid, masjid ini bukanlah bernama Masjid Jami Al Anwar.

Namun seiring banyaknya ulama yang datang untuk menyiarkan agama islam di masjid, maka nama masjid akhirnya menjadi Masjid Jami Al Anwar.

"Al Anwar sendiri lebih kurang baru 100 tahun lalu. Itu ada seorang ulama namanya Al Anwar, itu gurunya KH Marzuki Bin Nirshod. Itu pendekar ulama Rawabangke," jelasnya.

Muhammad Rasyid menyebut masjid ini sebagai tempat ibadah syiar islam sekaligus tempat berkumpul pejuang serta ulama untuk mengatur strategi perang.

"Dulu almarhum H Darik, itu pejuang Betawi ada kepentingan di sini. Para pejuang menyusun strategi di masjid ini demi kemerdekaan," katanya.

Namun di tahun 1945-1947 banyak pemuda di Rawabangke yang hijrah ke sejumlah wilayah karena kawasan tersebut dicurigai Belanda.

"Karena Belanda mulai curiga makanya banyak pemuda yang hijrah. Ada yang ke Karawang, ke Bogor dan macam-macam. Sebab waktu itu dibombardir sama Belanda. Jadi untuk melindungi desa harus hijrah atau kamuflase lah," lanjutnya.

Meski begitu, banyak jemaah yang terus menyiarkan islam di masjid tersebut.

Sehingga kecurigaan Belanda hilang begitu saja usai jemaah hanya menyiarkan ajaran islam.

Arsitek muslim Tionghoa

Ketua Bidang Sarana dan Sejarah Kepengurusan Masjid Jami Al Anwar Mohammad Abyan Abdilah, saat ditemui Kompas.com, Jumat (30/4/2021), mengatakan sejarah tak banyak mengupas tentang arsitek masjid ini.

"Arsitek masjid juga seorang Muslim Tionghoa Sek Liong Tan. Beliau yang memadukan semua seni arsitektur yang kita lihat sekarang ini," ucap Abyan.

Menurut Abyan, ada perpaduan beragam seni arsitektur pada bangunan masjid yang didirikan pada tahun 1761 ini.

Di dalam Masjid Jami Al Anwar rupanya terdapat dua makam yang diperkirkan sudah berumur ratusan tahun.

Dua makam itu tampak dilapisi keramik warna putih dan di sekelilingnya tampak ditutup oleh pembatas berwarna hitam.

Lokasi makam itu sendiri berada di bagian pojok kanan belakang masjid.

Rasyid menyebut, dua makam itu merupakan makam Datuk Ali bin Datuk Umar serta makam Datuk Umar bin Datuk Ibrahim.

Datuk Umar merupakan perintis pertama masjid ini hadir di tengah masyarakat. Hingga kini, makam Datuk Ali dan Datuk Umar masih terus didatangi peziarah.

Meski letaknya di dalam areal masjid, namun jumlah peziarah yang datang diakui hingga dari mancanegara.

(Penulis: Dionisius Arya Bima Suci (TribunJakarta.com), Sonya Teresa Debora | Editor: Jaisy Rahman Tohir (TribunJakarta.com), Bayu Galih)

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/04/04/20073151/mengunjungi-masjid-jami-al-anwar-saksi-bisu-perlawanan-penjajahan-belanda

Terkini Lainnya

Rute Transjakarta BW9 Kota Tua-PIK

Rute Transjakarta BW9 Kota Tua-PIK

Megapolitan
Gerombolan Kambing Lepas dan Bikin Macet JLNT Casablanca Jaksel

Gerombolan Kambing Lepas dan Bikin Macet JLNT Casablanca Jaksel

Megapolitan
Harum Idul Adha Mulai Tercium, Banyak Warga Datangi Lapak Hewan Kurban di Depok

Harum Idul Adha Mulai Tercium, Banyak Warga Datangi Lapak Hewan Kurban di Depok

Megapolitan
Seorang Satpam Apartemen di Bekasi Dianiaya Orang Tak Dikenal

Seorang Satpam Apartemen di Bekasi Dianiaya Orang Tak Dikenal

Megapolitan
Banjir Akibat Luapan Kali Ciliwung, 17 Keluarga Mengungsi di Masjid dan Kantor Kelurahan

Banjir Akibat Luapan Kali Ciliwung, 17 Keluarga Mengungsi di Masjid dan Kantor Kelurahan

Megapolitan
39 RT di Jakarta Masih Terendam Banjir Sore Ini, Imbas Luapan Kali Ciliwung

39 RT di Jakarta Masih Terendam Banjir Sore Ini, Imbas Luapan Kali Ciliwung

Megapolitan
Ditemukan Kecurangan Pengisian Elpiji 3 Kg di Jabodetabek, Kerugiannya Rp 1,7 M

Ditemukan Kecurangan Pengisian Elpiji 3 Kg di Jabodetabek, Kerugiannya Rp 1,7 M

Megapolitan
Korban Penipuan 'Deka Reset' 45 Orang, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Korban Penipuan "Deka Reset" 45 Orang, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
3.772 Kendaraan di DKI Ditilang karena Lawan Arah, Pengamat : Terkesan Ada Pembiaran

3.772 Kendaraan di DKI Ditilang karena Lawan Arah, Pengamat : Terkesan Ada Pembiaran

Megapolitan
Polisi Tangkap Pelaku Kecelakaan Beruntun di Jalan Kartini Depok

Polisi Tangkap Pelaku Kecelakaan Beruntun di Jalan Kartini Depok

Megapolitan
Marketing Deka Reset Ditangkap, Pemilik Masih Buron dan Disebut Berpindah-pindah Tempat

Marketing Deka Reset Ditangkap, Pemilik Masih Buron dan Disebut Berpindah-pindah Tempat

Megapolitan
Enam RT di Rawajati Terendam Banjir, Warga Singgung Proyek Normalisasi

Enam RT di Rawajati Terendam Banjir, Warga Singgung Proyek Normalisasi

Megapolitan
Polisi Tangkap Satu Tersangka Penipuan Jual-Beli Mobil Bekas Taksi 'Deka Reset'

Polisi Tangkap Satu Tersangka Penipuan Jual-Beli Mobil Bekas Taksi "Deka Reset"

Megapolitan
Kecelakaan di Flyover Tambora Jakbar: Ojol Tewas Ditabrak Truk

Kecelakaan di Flyover Tambora Jakbar: Ojol Tewas Ditabrak Truk

Megapolitan
Banjir Rendam 6 RT di Rawajati Jaksel

Banjir Rendam 6 RT di Rawajati Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke