Salin Artikel

Saat Lahan Pembuangan Sampah di Tangsel Kritis, Pembangkit Listrik Tenaga Sampah jadi Solusi?

JAKARTA, KOMPAS.com - Mayoritas limbah sampah yang ada di Tangerang Selatan akan bermuara di tempat pembuangan akhir (TPA) Cipeucang, Serpong.

Berdasarkan catatan Kompas.com, setiap harinya ada sekitar 400 ton sampah yang dibuang ke TPA Cipeucang.

Namun saat ini, lahan tersisa di Tempat Pembuangan Akhir atau TPA Cipeucang semakin kritis.

TPA Cipeucang hanya mengandalkan satu dari tiga zona pembuangan atau landfill yang ada.

Adapun ketinggian timbunan sampah di zona pembuangan tersisa mencapai batas tinggi maksimal.

”Karena lahan di landfill 3 hanya seluas 0,8 hektar, batas tinggi timbunannya hanya 15 meter," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis TPA Cipeucang Muhammad Firdaus dikutip dari Kompas.id, Senin (10/4/2023).

"Kini, kami hanya bisa mengatur tata letak sampahnya sehingga tetap ada space tersedia,” lanjutnya.

Tinggal sebulan lagi

Menurut Firdaus, TPA Cipeucang cukup kewalahan karena saat ini hanya mengandalkan zona 3 berkapasitas 123.000 meter kubik.

Prediksi Firdaus, lahan tersebut hanya bisa menampung kiriman sampah kurang dari sebulan lagi.

Dalam sehari, tujuh kecamatan di Tangsel memproduksi timbulan sampah hingga 970 ton. Biasanya dalam sehari sebanyak 400 ton akan dikirim ke TPA Cipeucang.

Sementara sisanya dikelola sejumlah pengembang perumahan di Tangsel.

Pembongkaran sampah tersendat

Terbatasnya lahan pembuangan membuat TPA Cipeucang hanya mengandalkan penataan sampah. Hal ini membuat pembongkaran truk pengangkut sampah kerap tersendat.

Berdasarkan pantauan Kompas.id, sejak Senin pagi, antrean truk pengangkut sampah tampak mengular di jalan masuk menuju TPA.

Belasan truk ini tampak harus mengantre saat memasuki kawasan pembuangan menunggu ekskavator dan dozer yang membongkar serta merapikan timbunan sampah.

Selama bulan Ramadhan, sampah yang masuk ke TPA Cipeucang cenderung menurun. Dalam dua pekan Ramadhan, sampah yang masuk hanya berkisar pada angka 300 ton.

Akan tetapi, Firdaus berharap Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tangsel bisa melanjutkan kerja sama dengan TPA Cilowong yang berlokasi di Serang, Banten.

Pengiriman sampah ke TPA Cilowong telah berhenti sejak akhir Desember 2022. Sebelumnya, TPA tersebut dapat menampung 500-600 ton sampah yang telah mengendap di TPA Cipeucang.

Pembangkit listrik tenaga sampah

Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tangsel Wahyunoto Lukman menilai engiriman sampah ke TPA Cilowong hanya sebagai solusi jangka pendek.

Dengan jarak TPA Cilowong yang cukup jauh, Pemkot Tangsel harus mengeluarkan biaya besar untuk jasa angkutan pengirim.

DLH Tangsel tengah menyiapkan skema solusi jangka panjang dengan menghadirkan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di TPA Cipeucang.

Menurut rencana, dalam sehari PLTSa tersebut akan mengurai sampah 800-1.000 ton.

”Ini merupakan program nasional. Untuk di Tangsel, saat ini sudah masuk dalam studi kelayakan. Semoga Mei nanti rampung dan berlanjut pada lelang tender dalam dua atau tiga bulan berikutnya,” ujar Wahyunoto.

Wahyunoto menargetkan pembangunan PLTSa ini bisa dilakukan pada awal 2024.

Dengan masa pembangunan 2-3 tahun, Wahyunoto berharap proyek ini bisa menjadi solusi jangka panjang masalah sampah di Tangsel.

Berita selengkapnya telah terbit di laman Kompas.id dengan judul: "Lahan Pembuangan Sampah di Tangsel Kritis"

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/04/11/18262811/saat-lahan-pembuangan-sampah-di-tangsel-kritis-pembangkit-listrik-tenaga

Terkini Lainnya

Sudirman Said Bakal Maju Jadi Cagub Independen Pilkada DKI, Berpasangan dengan Abdullah Mansuri

Sudirman Said Bakal Maju Jadi Cagub Independen Pilkada DKI, Berpasangan dengan Abdullah Mansuri

Megapolitan
Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Sempat Masuk ke Rumah Korban

Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Sempat Masuk ke Rumah Korban

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Pengendara Motor Tewas Ditabrak Angkot, Lalu Lintas Berjalan Normal

Kondisi Terkini TKP Pengendara Motor Tewas Ditabrak Angkot, Lalu Lintas Berjalan Normal

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Terima Konsultasi 3 Bacagub Jalur Independen, Siapa Saja?

KPU DKI Jakarta Terima Konsultasi 3 Bacagub Jalur Independen, Siapa Saja?

Megapolitan
Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Megapolitan
Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Megapolitan
74 Kelurahan di Jakarta Masih Kekurangan Anggota PPS untuk Pilkada 2024

74 Kelurahan di Jakarta Masih Kekurangan Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Megapolitan
Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan 'OTT'

Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan "OTT"

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Megapolitan
Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Megapolitan
Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke