JAKARTA, KOMPAS.com - Resijati Wasito (63) sedang menyapu kawasan Masjid Al-Hikmah di Taman Wisata Alam Angke (TWA), Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara, Senin (24/4/2023).
Saat dihampiri oleh Kompas.com, Resijati yang akrab disapa Jati mengatakan bahwa dirinya adalah petugas konservasi.
“Saya sebenarnya bukan petugas kebersihan. Mestinya kan kalau masjid ada marbut, tapi di sini enggak ada,” ujar Jati.
Dia mengenakan seragam TWA berwarna hijau tua dan celana jins hitam. Di lehernya tergantung sebuah tanda pengenal dengan tali berwarna hijau senada dengan seragamnya.
“Kami (karyawan lain) saja semua yang bersihkan. Namanya kita melihat masjid kotor gimana? Buat ibadah kan enggak enak (kalau kotor),” kata dia sambil tersenyum.
Jati bercerita, telah bekerja di TWA sejak tahun 2002. Dulu, dia menjabat sebagai Polisi Hutan.
Meski sudah pensiun tahun 2017, dia tetap datang setiap harinya ke TWA dari kediamannya di Menteng, Jakarta Pusat.
“Tetap bantu-bantu di sini. Sudah senang dengan hutan mangrove ya, gimana?” celetuk Jati.
Selain Jati, petugas lain seperti bagian keamanan dan staf lain turut membantu membersihkan area masjid.
“Teman-teman lain juga ada, kayak sekuriti gitu. Inisiatif saja. Saya bilang sama mereka, (ini masjid) jangan sampai kotor, bantu bersihkan,” imbuh dia.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/04/25/08030551/kisah-jati-dkk-bantu-rawat-masjid-al-hikmah-pik-padahal-bukan-marbut