Salin Artikel

Aksi Koboi Pengguna Mobil Pelat Palsu Polri, Aniaya Sopir Taksi "Online" dan Todongkan "Airsoft Gun"

Video aksi seorang pengendara mobil dengan pelat Polri yang marah terhadap sopir taksi online, Hendra Hermansyah (41), itu beredar di media sosial pada Jumat (5/5/2023).

Ramainya sorotan warganet membuat Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto memerintahkan jajarannya untuk mengejar pelaku.

"Insya Allah sudah dalam proses pengejaran. Semua jajaran Polda Metro Jaya sudah perhatian," ujar Karyoto.

Berikut sederet fakta aksi "koboi" David Yulianto (33) terhadap sopir taksi online:

Disorot anggota DPR

Video yang menampilkan detik-detik pelaku mengancam dan menganiaya sopir taksi online itu direkam oleh penumpang.

Dalam video tersebut, terlihat pengendara mobil berpelat dinas Polri 10011-VII berhenti tepat di depan mobil korban dan menghampiri korban.

Terdengar pengemudi mobil sedan berpelat dinas itu memaki sopir taksi online yang dianggap menyalip kendaraannya.

"Apa? Udah motong jalan gue enggak ada bilang sorry-sorry-nya lu. Gue catat pelat lu, gue cari. Lu nantang? Sini turun," ucap pengemudi tersebut dengan nada tinggi.

Terlihat pula sepucuk senjata yang dipegang oleh pengemudi tersebut ketika menghampiri dan memukul korban.

Video itu kemudian diunggah ulang oleh Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni dalam akun Instagram-nya dengan menge-tag akun media sosial Kapolri Jenderal Listyo Sigit Pabowo.

"Plat Nopol dr Polda metro jaya @kapoldametrojaya Wajib di Cari Manusia yg pegang Senjata nya Musti di periksa , saya sangat Yakin sm Pak Kapolda Metro baru ...bsk pastii dah ketemu orgnya," tulis Sahroni dalam keterangan unggahannya.

Kronologi

Tak membutuhkan waktu lama, pelaku bernama David Yulianto ditangkap di Apartemen M Town Residence, Serpong, Tangerang Selatan, pada Jumat.

Polisi mengemukakan, penganiayaan disertai penodongan senjata itu bermula ketika korban Hendra melintas di Tol Dalam Kota pada Kamis (4/5/2023) malam.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, saat itu, korban Hendra melajukan kendaraan ke arah Tangerang dan berpindah lajur di Tol Dalam Kota.

Tak lama kemudian, kendaraannya mendadak diadang oleh mobil sedan berpelat dinas polisi yang dikemudikan oleh pelaku.

"Secara tiba-tiba ada satu kendaraan jenis sedan yang kemudian berpelat nomor polisi kedinasan 10011-VII menikung korban dan langsung marah-marah disertai pemukulan kepada korban," kata Turnoyudo.

Bersamaan dengan itu, pelaku juga menodongkan senjata ke arah korban. Setelah kejadian, Hendra melapor ke Polda Metro Jaya pada Jumat.

"TNKB itu terdaftar pada kendaraan jenis Toyota Kijang tahun 2003 dinas milik Polda Metro Jaya dan masih terpasang sesuai peruntukannya dengan masa berlaku sampai dengan 13 April 2023," ujar Trunoyudo.

Penyidik menduga bahwa pelat nomor dinas polisi itu dipalsukan dengan cara digandakan, lalu dipasang di mobil Mazda milik pelaku.

Trunoyudo menegaskan bahwa Mazda yang digunakan pelaku tidak terdaftar dalam daftar mobil dinas di Biro Logistik Polda Metro Jaya.

"Jadi tidak sesuai peruntukannya atau bisa dikatakan palsu pelat nomornya," kata Trunoyudo.

Pantauan Kompas.com, mobil dinas anggota kepolisian berpelat dinas Polri 10011-VII terpakir di halaman Gedung Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Jumat.

Pelat dinas polisi itu terpasang di mobil Toyota Kijang "kapsul" berwarna hitam yang terparkir di depan Gedung Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya.

Nomor polisi tersebut sama persis dengan nomor polisi yang digunakan pengemudi mobil Mazda saat menganiaya sopir taksi online di Tol Dalam Kota.

Mobil tersebut berada di tempat parkir kendaraan Kepala Unit 3 Subdit 1 Ditreskrisus Polda Metro Jaya.

Namun, belum diketahui secara pasti identitas polisi pemilik kendaraan berpelat dinas itu.

Pelaku karyawan Swasta

Trunoyudo memastikan, pelaku bukan merupakan anggota Polri. Berdasarkan pengakuan dan identitas yang tercatat, pelaku merupakan karyawan swasta.

"Yang bersangkutan merupakan karyawan swasta,” ujar Trunoyudo.

Pelaku beralamat di daerah Bojongsari, Depok, Jawa Barat.

Berdasarkan pengakuan pelaku, dia mendapatkan pelat palsu Polri dan senjata airsoft gun yang ditodongkannya dari seseorang berinisial E sejak April atau Mei 2022.

"Yang bersangkutan membeli senjata api itu dengan harga Rp 3,5 juta. Ia membeli dari seseorang berinisal E,” ujar Trunoyudo.

Trunoyudo memastikan, polisi akan terus mendalami sosok E.

“Kami juga ingin mengetahui dari mana asal (senjata api tersebut) sehingga digunakan pelaku,” ucap Trunoyudo.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/05/06/09390491/aksi-koboi-pengguna-mobil-pelat-palsu-polri-aniaya-sopir-taksi-online-dan

Terkini Lainnya

Gerindra Bakal Pertimbangkan Marshel Widianto Maju Pilkada Tangsel 2024

Gerindra Bakal Pertimbangkan Marshel Widianto Maju Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Kekerasan Seksual terhadap Anak Naik 60 Persen, KPAI Ungkap Penyebabnya

Kekerasan Seksual terhadap Anak Naik 60 Persen, KPAI Ungkap Penyebabnya

Megapolitan
Gerindra Kantongi 7 Nama Kader Internal untuk Pilkada Tangsel, Tak Ada Komika Marshel Widianto

Gerindra Kantongi 7 Nama Kader Internal untuk Pilkada Tangsel, Tak Ada Komika Marshel Widianto

Megapolitan
Kaesang Dinilai Tak Cocok Jadi Cawalkot Bekasi karena Tak Lahir dan Besar di Bekasi

Kaesang Dinilai Tak Cocok Jadi Cawalkot Bekasi karena Tak Lahir dan Besar di Bekasi

Megapolitan
Gerindra Pastikan Bakal Usung Kader Internal pada Pilkada Tangsel 2024

Gerindra Pastikan Bakal Usung Kader Internal pada Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Diisukan Maju Cawalkot Bekasi, Kaesang Disebut Butuh Panggung Politik buat Dongkrak Popularitas

Diisukan Maju Cawalkot Bekasi, Kaesang Disebut Butuh Panggung Politik buat Dongkrak Popularitas

Megapolitan
Zoe Levana Terjebak 4 Jam di Jalur Transjakarta, Bisa Keluar Setelah Bus Penuh Penumpang lalu Jalan

Zoe Levana Terjebak 4 Jam di Jalur Transjakarta, Bisa Keluar Setelah Bus Penuh Penumpang lalu Jalan

Megapolitan
Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Megapolitan
Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Megapolitan
Kecelakaan Beruntun di 'Flyover' Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Kecelakaan Beruntun di "Flyover" Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Megapolitan
Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Megapolitan
Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Megapolitan
Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Megapolitan
Pengakuan Zoe Levana soal Video 'Tersangkut' di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Pengakuan Zoe Levana soal Video "Tersangkut" di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke