Ia meninggal setelah bus yang ditumpanginya jatuh ke sungai pada Minggu (7/5/2023) pagi.
Di mata anak-anaknya, Maja merupakan bapak yang pendiam. Maja juga dikenang sebagai sosok yang rutin mengaji.
Korban di mata sang anak
Linda (33), putri Maja, menyebutkan bahwa sang ayah merupakan orang yang pendiam. Di balik sosok yang pendiam ini, Maja rutin mengikuti pengajian.
"Emang agak pendiam sih, jadi ya memang agak susah juga berbaur sama orang-orang, cuma ya dia (ayah) rutin mengikuti pengajian," sebut Linda saat ditemui di rumah duka, Jalan Kampung Pondok Serut, Serpong Utara, Tangerang Selatan, Minggu.
"Kalau dibilang ustaz sih bukan ya, dia memang sering ikut-ikut pengajian, memang orangnya saja yang pendiam," terang dia.
Linda menjelaskan, agenda berziarah ke luar kota memang selalu dijadwalkan setiap tahun oleh jemaah pengajian Kayu Gede. Menurut Linda, Maja selalu mengikuti ziarah tersebut.
"Setahu saya memang rutin diadain setiap tahun dan (bapak) selalu ikut setiap acara ziarah itu," kata Linda.
"Sudah tiga tahun ini berjalannya ziarah ke luar kota," terang dia.
Sempat hubungi keluarga
M Rizal Al Faris (25), menantu Maja, menyebutkan bahwa korban sempat menghubungi pihak keluarga melalui fitur video call aplikasi WhatsApp pada Sabtu (6/5/2023) malam.
Maja melakukan video call dengan anaknya, Farah Fadila (20), yang merupakan istri Faris.
"Tadi (Sabtu) malam, bapak mertua sempat video call, bilang kalau mau pulang Minggunya," ungkap Faris di rumah duka.
"(Kepada Fadila), bapak (Maja) bilang juga kalau sudah ziarah di Pekalongan dan Guci di hari Sabtunya," lanjut dia.
Kata Faris, video call berlangsung cukup lama sebelum akhirnya dimatikan.
"Pas video call cuma memberikan kabar aja, enggak ada yang lain," kata Faris.
Setelah ziarah, Maja memang kembali ke rumah, tetapi dalam keadaan tutup usia. Ziarah ke Pekalongan dan Guci menjadi ziarah terakhir Maja sebelum berpulang.
Bus yang ditumpangi kecelakaan
Pada Minggu pagi, menurut Linda, pihak keluarga mengetahui rombongan peziarah mengalami kecelakaan.
Awalnya disebut tak ada korban meninggal dalam kecelakaan itu. Namun, tak lama kemudian Linda mendapat kabar bahwa ayahnya telah meninggal dunia.
"(Terima kabar ayah sudah tiada) sekitar pukul 09.30 WIB. Ibu saya alhamdulillah sudah sadar saat itu," ujar Linda.
"Dia (ibu) sempat tidak sadar, karena mengalami luka sedikit," tambah Linda.
Linda awalnya tak percaya bahwa ayahnya sudah tiada. Akhirnya, ia menghubungi sang ibu melalui telepon video.
Ia mengatakan, ayahnya sempat mendapat perawatan selama 30 menit di puskesmas. Namun, takdir berkata lain. Linda pun harus siap menerima kenyataan bahwa ayahnya sudah tiada.
"Tadi saya lihat pas minta video call, takutnya salah korban atau apa karena banyak korban. Ada ibu saya mendampingi jenazah bapak saya di sana," jelas Linda.
Jenazah Maja dimakamkan Senin dini hari
Setibanya di rumah duka, jenazah Maja dimakamkan pada Senin dini hari. Jenazah Maja dimakamkan tak jauh dari rumah duka.
Pantauan Kompas.com, jenazah korban dimandikan terlebih dahulu di rumah dukanya.
Tak lama setelah itu, jenazah Maja dishalati di masjid yang terletak di depan rumah duka korban.
Warga setempat turut mengikuti shalat jenazah di masjid itu dengan khusyuk. Setidaknya ada 5-6 saf warga yang mengikuti shalat jenazah.
Sesudah shalat jenazah, sekitar pukul 02.35 WIB, warga berbondong-bondong mengantarkan jenazah Maja yang berada di keranda ke tempat pemakaman.
Wakil Wali Kota Pilar Saga Ichsan ikut menggotong keranda jenazah Maja.
Keranda jenazah Maja ditutupi kain berwarna hijau. Terdapat rangkaian bunga yang dijejerkan di atas keranda itu.
Sebuah sajadah berwarna hijau turut diletakkan di pucuk keranda jenazah Maja.
Sembari mengucap lailahaillallah, warga mengantarkan jenazah Maja ke tempat pemakaman. Warga membutuhkan waktu sekitar lima menit berjalan kaki untuk menuju pemakaman.
Pemuka agama setempat lantas mengarahkan tiga orang, termasuk M Rizal Al Faris, untuk memasuki liang lahat terlebih dahulu.
Ketiga orang itu diarahkan oleh sang pemuka agama untuk menghantarkan jenazah korban ke liang lahat.
Faris lantas melantunkan azan serta iqomah di dekat jenazah korban.
Selama prosesi pemakaman, seorang anak perempuan Maja membacakan ayat Al Quran dengan lirih. Sementara itu, anak perempuan lainnya membawa kantung berisikan bunga tabur.
Usai pemakaman, sekitar pukul 03.04 WIB, pihak keluarga menaburkan bunga di makam Maja. Tampak anak perempuan Maja menahan tangis ketika menaburkan bunga di makam ayahnya.
Sekitar pukul 03.07 WIB, pihak keluarga dan warga setempat kembali ke rumah duka. Mereka menggelar tahlilan hari pertama.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/05/08/06502571/ziarah-terakhir-maja-korban-tewas-dalam-kecelakaan-bus-di-guci-tegal