Salin Artikel

Krisis Air Bersih di Sumba: Air Keruh dan Jadi ‘Kolam Ikan’

JAKARTA, KOMPAS.com - Tempat penampungan air di Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur (NTT), berwarna keruh akibat krisis air bersih yang melanda wilayah itu.

Ikan-ikan sengaja ditaruh di dalam tempat penampungan air untuk membersihkan lumut.

Hal ini disampaikan oleh Global 6K Water For Sumba Ambassador, Rino Soedarjo saat jumpa pers di Kantor Wahana Indonesia, Jalan Wahid Hasyim 33, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (9/5/2023).

“Di sana (ada) penampungan air hujan, di sebelah rumah. Kita kan melihat air bersih dan jernih. Ini (di sana) airnya butek banget,” kata Rino.

Air dalam tempat penampungan itu cenderung berwarna keruh karena tempatnya yang terbuka.

Saat musim kemarau datang, warga Sumba Barat Daya terpaksa mengandalkan tempat penampungan air hujan itu.

Sebab, aliran sungai sangat terbatas dan akses untuk mendapatkan air bersih sulit.

“Karena terbuka, ini sangat terekspos dengan penyakit, virus, kita enggak tahu lah apa yang ada di dalam situ. Saya sempat tanya sama yang punya rumah, saya sempat lihat ada ikannya juga,” tutur Rino.

“Saya tanya, ‘Ini ada ikannya, Pak?’. Dia jawab ‘Iya, untuk bersihin lumut’,” sambung dia.

Masyarakat Sumba Barat Daya pun menggunakan air itu dalam keseharian mereka, seperti mandi, minum, masak, dan mencuci.

“Sudah tercampur sama bakteri, kotoran dari si ikan tersebut. Ya itu yang dikhawatirkan,” lanjut Rino.

Apabila kekurangan air, para warga harus membeli air. Sementara, sebagian dari mereka hanya bekerja sebagai petani dan hasilnya kurang.

“(Penghasilannya) enggak cukup, sehingga sering juga terjadi pencurian atau kejahatan untuk mencuri dan segala macam,” ujar dia.

Dalam rangka membantu masyarakat Sumba Barat Daya mendapatkan air bersih, Wahana Visi Indonesia menggelar donasi “Fun Run 6K” berupa acara lari dan jalan bersama.

Acara ini akan digelar tanggal 21 Mei 2023 di kawasan Sudirman, Jakarta. 

Hanya dengan mendaftar, peserta sudah otomatis mendonasi Rp 50.000 untuk masyarakat, khususnya anak-anak di Sumba Barat Daya.

Peserta juga akan mendapatkan baju jersey berwarna oranye dan sebuah medali.

Untuk diketahui, ada tiga kategori Fun Run 6K. Rinciannya sebagai berikut:

Individual (minimal 18 tahun ke atas): Rp 200.000/orang

Keluarga (minimal 3 orang termasuk anak di bawah umur): Rp 180.000/orang

Komunitas (minimal 5 orang berusia 18 tahun ke atas): Rp 175.000/orang

Untuk mendaftar dan mengetahui informasi lebih lanjut, Anda dapat mengunjungi tautan wahanavisi.org/waterforsumba.

Wahana Visi Indoensia adalah yayasan sosial kemanusiaan Kristen yang berfokus pada membuat perubahan yang berkesinambungan pada kehidupan anak, keluarga, dan masyarakat yang hidup dalam kemiskinan tanpa membedakan agama, ras, etnis, dan gender.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/05/09/22155631/krisis-air-bersih-di-sumba-air-keruh-dan-jadi-kolam-ikan

Terkini Lainnya

Aksi Gila Pejabat Kemenhub Injak Kitab Suci demi Buktikan Tak Selingkuh, Berujung Terjerat Penistaan Agama

Aksi Gila Pejabat Kemenhub Injak Kitab Suci demi Buktikan Tak Selingkuh, Berujung Terjerat Penistaan Agama

Megapolitan
Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Megapolitan
Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke