Salin Artikel

Potret Rumah Reyot yang Bertahan di Tengah Megahnya Gedung Apartemen di Thamrin

JAKARTA, KOMPAS.com - Di tengah megahnya gedung Apartemen Thamrin Excecutive Residence, Jalan Kebon Melati, Jakarta Pusat, berdiri sebuah rumah reyot milik Lies (68).

Kontras dengan bangunan yang berada di belakangnya, rumah Lies terlihat rapuh namun tegak berdiri tepat di sisi kanan apartemen.

Pantauan Kompas.com di lokasi, Sabtu (20/5/2023) bangunan ini berkelir putih kusam dengan tembok yang mulai retak di sana-sini.

Sejumlah tanaman tumbuh di area depan rumah. Di pinggir rumah Lies dipasang tembok pembatas berwarna abu-abu setinggi 50 sentimeter.

Posisi rumah Lies lebih rendah dibandingkan tanah yang sudah dibangun apartemen.

Sebagian besar genting yang terpasang sudah menghitam, sementara di sisi lain sang pemilik berlindung dari hujan dan panas dengan memasang asbes.

Menilik lebih dalam, pintu rumah Lies berada di sisi kanan, tepat di samping jendela yang berdebu.

Untuk sampai di depan rumahnya, harus menuruni jalan setapak sepanjang sekitar satu meter yang cukup licin.

Di area depan rumah itu terdapat ember untuk mencuci piring, sandal, dan sepatu.

Bila dilihat sekilas, rumah reyot itu seakan tak berpenghuni. Namun, samar-samar terdengar suara perempuan yang kala itu sedang berbincang.

Kompas.com telah mencoba untuk menemui Lies. Kendati demikian, ia enggan memberikan pernyataan apa pun soal rumahnya yang berada di tengah kemegahan gedung apartemen.

"Saya enggak mau (diwawancara)," ujar Lies.

Tak lama, seorang pria lanjut usia mengikuti Lies dari belakang.

Pria yang merupakan suami Lies itu hanya terdiam, lalu keluar dari rumahnya.

Selama beberapa menit, keduanya berada di area luar rumah.

Kompas.com juga telah berupaya mendatangi pihak manajemen Apartemen Thamrin Excecutive Residence.

Salah satu sekuriti yang berjaga menyampaikan, manajemen apartemen tak bisa ditemui.

Sementara itu, Jenggo (53), mantan tetangga Lies mengatakan sang pemilik memang tidak mau rumahnya digusur.

Sejak sekitar 20-an tahun lalu, Lies bertahan di kawasan yang dahulu dikenal dengan nama Kampung Kebon Melati.

Dia beralasan, rumah itu merupakan peninggalan orangtuanya.

"Iya tanah dia (Lies). Itu kan awalnya perkampungan dulunya, akhirnya dibangun apartemen. Cuma kan posisi dia (Lies) memang bertahan, pernah ditawarin Rp 4 miliar enggak mau," ujar Jenggo saat ditemui tak jauh dari apartemen.

Jenggo menyebut, Lies hidup bersama suami dan satu anak bungsunya.

Sedangkan anggota keluarga Lies yang dahulu menempati perkampungan itu menerima uang gusuran dan memilih untuk pindah.

"Ini (apartemen) dibangunnya sekitar 2007-an, semuanya sudah rata kecuali rumah Bu Lies," kata Jenggo.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/05/20/16425261/potret-rumah-reyot-yang-bertahan-di-tengah-megahnya-gedung-apartemen-di

Terkini Lainnya

Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Megapolitan
Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Megapolitan
DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Megapolitan
Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Megapolitan
Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Megapolitan
Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung 'Political Will' Heru Budi

Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung "Political Will" Heru Budi

Megapolitan
Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Megapolitan
Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Megapolitan
Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke