Salin Artikel

Siapa Penghalang Mobil Luhut Usai Sidang Haris-Fatia?

JAKARTA, KOMPAS.com - Kendaraan Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan dihalang-halangi massa aksi saat hendak keluar dari Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Timur pada Kamis (8/6/2023) sore.

Hal ini terjadi usai sidang kasus pencemaran nama baik dengan terdakwa Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti yang digelar di PN Jakarta Timur rampung digelar.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, massa aksi ini tak secara jelas mendeklarasikan soal identitasnya.

Satu hal yang bisa dipastikan, mereka merupakan pendukung Haris-Fatia.

Di satu sisi, tim Kompas.com melihat beberapa bendera dengan atribusi organisasi buruh yang dikibarkan massa aksi.

Sebagian besar massa aksi juga mengenakan baju berwarna merah yang beratribusi organisasi buruh.

Beberapa organisasi buruh itu, yakni Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (Kasbi) dan Federasi Serikat Buruh Indonesia (FSBI).

Pantauan Kompas.com, setidaknya ada lima bendera Kasbi dan satu bendera FSBI yang berkibar saat massa aksi menghalang-halangi mobil Luhut dan rombongan.

Halangi mobil Luhut

Pantauan Kompas.com, Luhut selaku saksi dalam sidang kali ini, keluar dari gedung PN Jakarta Timur sekitar pukul 15.30 WIB.

Ia menumpangi mobil Lexus LX570 hitam dengan pelat nomor B 2702 L. Di satu sisi, massa aksi yang merupakan pendukung Haris-Fatia sudah bersiaga.

Seratusan orang telah menunggu Luhut keluar dari gedung pengadilan. Massa aksi berupaya menghalang-halangi Luhut untuk keluar dari PN Jakarta Timur.

Akan tetapi, upaya itu digagalkan puluhan personel TNI-Polri yang perlahan mendorong mundur massa aksi. Massa aksi menolak untuk mundur.

Di satu sisi, pria di mobil komando telah meminta massa aksi agar mundur.

"Mundur saja, mundur," kata pria di mobil komando menggunakan pengeras suara.

Mobil yang ditumpangi Luhut sempat terhenti 1-2 menit karena massa aksi yang menolak mundur.

Saat mobil Luhut berhenti, massa aksi menyoraki Menko Marves.

"Lord, mau ke mana Lord?" tanya salah satu massa aksi.

"Menteri segala menteri mau ke mana?" massa aksi lain menimpali.

"Huuu," para massa aksi bersorak.

Personel TNI-Polri sempat terlibat aksi dorong-mendorong saat itu.

Tak lama kemudian, meski jumlahnya tergolong banyak, massa aksi perlahan dimundurkan secara paksa.

Mobil Luhut dan rombongannya pun berhasil menjauhi gedung PN Jakarta Timur.

Untuk diketahui, sidang kasus dugaan pencemaran nama baik dengan terdakwa Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti pada Kamis ini tidak terbuka untuk umum.

Gerbang PN Jakarta Timur ditutup. Aparat kepolisian berjaga di sisi luar dan sisi dalam gerbang PN Jakarta Timur.

Adapun kasus pencemaran nama baik ini bermula saat Haris dan Fatia berbincang dalam podcast di Youtube berjudul "Ada Lord Luhut di Balik Relasi Ekonomi-OPS Militer Intan Jaya!! Jenderal BIN Juga Ada!! NgeHAMtam".

Dalam video tersebut, keduanya menyebut Luhut "bermain" dalam bisnis tambang di Intan Jaya, Papua.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/06/08/16535411/siapa-penghalang-mobil-luhut-usai-sidang-haris-fatia

Terkini Lainnya

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke