Salin Artikel

Trotoar di Depan Kedubes AS Akhirnya Dibuka Setelah 10 Tahun Ditutup: Pejalan Kaki Bersyukur, Heru Budi Beri Apresiasi

Pembukaan akses trotoar yang sebelumnya ditutup dalam kurun waktu 10 tahun ke belakang mendapat respons positif dari sejumlah kalangan.

Mereka menilai, pembukaan akses trotoar di Depan Kedubes AS memang harus dilakukan. Sebab, trotoar merupakan fasilitas umum dan hak bagi pejalan kaki untuk berjalan.

Pejalan kaki bersyukur

Kembali dibukanya akses trotoar di depan Kedubes AS membuat para pejalan kaki merasa gembira sekaligus bersyukur.

Kegembiraan itu salah satunya disampaikan Komariah (27), pegawai di kawasan Gambir, yang terbilang rutin melintas di depan kantor Kedubes AS.

Komariah merasa senang karena dia dan para pejalan kaki lainnya tak perlu lagi berjalan di bahu jalan.

"Alhamdulillah kalau akhirnya dibuka. Jadi enggak perlu lagi berjalan di pinggir jalan. Kan bahaya juga banyak motor," ujar Komariah kepada Kompas.com, Sabtu (10/6/2023).

Hal senada disampaikan warga lain, Fira (29). Ia mengaku menyambut baik pembukaan akses trotoar di depan kantor Kedubes AS.

"Bagus kalau akhirnya dibuka. Soalnya kan memang ini buat jalan kaki. Bukan kita (pejalan kaki) yang pindah ke pinggir jalan," singkat Fira.

Fira berharap, trotoar di depan Kedubes AS akan dibuka seterusnya tanpa harus ada penutupan kembali pada masa mendatang.

"Iya semoga terus dibuka ya enggak ada lagi ditutup-tutup. Kan memang untuk pejalan kaki," jelas Fira.

Sementara itu, warga lainnya, Bagus (23), menilai bahwa pembukaan trotoar di depan Kantor Kedubes AS mempermudah pejalan kaki yang sering bolak-balik di Jalan Merdeka Selatan.

Bagus juga mengapresiasi penghijauan yang dilakukan oleh Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta di sekitar trotoar.

"Bagus terobosannya supaya pejalan kaki enggak ambil badan jalan. Dinas terkait juga cekatan, langsung ditanami tumbuhan baru di sekitar trotoar," ungkap Bagus.

Sementara itu, Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengapresiasi pembukaan trotoar di depan Kedubes AS.

Ia juga memuji gerak cepat Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bersama Kementerian Luar Negeri dan Kedubes AS yang telah membuka kembali trotoar di depan Kedubes AS.

"Memang dari awal saya ingin ada kemudahan bagi warga. Yang dari arah Tugu Tani bisa terus berjalan ke arah Patung Kuda supaya nyaman. Harapannya ke depan dapat berfungsi secara optimal," ungkap Heru dalam keterangan tertulis dilansir dari PPID Provinsi DKI Jakarta, Minggu (11/6/2023).

Heru mengatakan, penataan jalur trotoar di depan Kedubes AS telah dilakukan pada Jumat pukul 22.00 WIB.

Adapun persiapan penataan ini dilakukan sejak pukul 20.00 WIB oleh Dinas Bina Marga dibantu Dinas Perhubungan dan Satpol PP.

"Mereka bersama-sama mengangkat MCB (Moveable Concrete Barrier) di depan Kedutaan Amerika disaksikan oleh unsur Kementerian Luar Negeri dan unsur dari Kedutaan Amerika," ucap Heru.

Heru menambahkan, sebelumnya Kedubes AS telah bersurat kepada Pemprov DKI Jakarta dan menyatakan tidak keberatan apabila trotoar tersebut dibuka kembali dan difungsikan sebagaimana mestinya.

"Beberapa hari lalu, kami telah merapatkan ini di Balai Kota dengan mengundang para pihak terkait dan bersepakat untuk mengangkat MCB," katanya.

"Pemprov DKI Jakarta juga sudah mendapatkan surat sebelumnya dari Kedutaan Amerika yang menyatakan, mereka tidak keberatan untuk MCB di depan Kedutaan Amerika diangkut dan difungsikan trotoarnya sebagaimana mestinya," tambah Heru.

Untuk diketahui, akses trotoar di depan Kantor Kedubes AS, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, akhirnya dibuka pada Jumat (9/6/2023) malam.

Akses trotoar dibuka Pemprov DKI bersama Kedubes AS setelah muncul protes dari masyarakat dan Koalisi Pejalan Kaki.

Pantauan Kompas.com, beton pembatasan yang sebelumnya diletakkan di atas trotoar untuk menghalau pejalan kaki sudah diangkut. Trotoar itu dikembalikan sesuai fungsinya.

Pejalan kaki di Jalan Medan Merdeka Selatan bisa dengan leluasa berjalan di atas trotoar depan Kantor Kedubes AS, tanpa harus berpindah jalur ke jalan raya.

Petugas keamanan Kantor Kedubes AS tetap berjaga di sisi trotoar. Mereka tampak memperhatikan setiap pejalan kaki yang melintas.

Berdasarkan catatan Kompas.com, trotoar di depan Gedung Kedubes AS ditutup sejak 2013. Kala itu, gedung kedutaan dalam proses pembangunan.

(Penulis: Tria Sutrisna, Dzaky Nurcahyo, Wasti Samaria Simangunsong | Editor: Ihsanuddin, Bagus Santosa).

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/06/12/10122641/trotoar-di-depan-kedubes-as-akhirnya-dibuka-setelah-10-tahun-ditutup

Terkini Lainnya

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke