Salin Artikel

Khawatir Jadi Korban Tawuran di Gang Mayong, Warga: Siapa yang Bakal Ngobatin Saya?

JAKARTA, KOMPAS.com - Miswadi (52), selalu was-was saat berdagang minuman di seberang Kejaksaan Negeri Jakarta Timur.

Ia khawatir menjadi korban salah sasaran dari aksi tawuran.

Sebab, tawuran kerap kali pecah di wilayah itu, tepatnya di Jalan Bekasi Timur IV, Cipinang Besar Utara, Jatinegara, atau yang biasa dikenal dengan Gang Mayong.

"Amit-amit jadi korban bacok. Saya takut. Siapa nanti yang ngobatin saya?" tutur dia saat ditemui, Minggu (11/6/2023).

Miswadi adalah seorang warga Purbalingga, Jawa Tengah, yang sudah merantau ke Jakarta Timur sejak 1989.

Mulanya, ia menetap di Pulogadung. Sejak 1994, ia tinggal dan berdagang di Cipinang Besar Utara.

Ia sempat tinggal bersama keluarganya sebelum berpisah. Kini, Miswadi menempati kontrakan dua pintu seorang diri.

Miswadi selama ini berupaya untuk terhindar dari aksi tawuran, salah satunya dengan berdagang hanya pada pukul 08.00-16.00 WIB.

Menjelang sore, Miswadi langsung kembali ke rumah yang berada di kawasan Asrama Leoni Blok C.

"Alhamdulillah selama ini enggak pernah jadi korban salah sasaran yang nyerang fisik," kata Miswadi.

"Saya juga enggak pernah keluar rumah kalau ada tawuran. Pokoknya setiap ada keramaian yang menurut saya mencurigakan, saya langsung masuk rumah," ucap dia.

Jadi korban perusakan properti

Meski tidak pernah menjadi korban salah sasaran seperti pembacokan, Miswadi pernah menjadi korban perusakan properti.

Ini terjadi pada 20 Mei 2023 ketika tawuran pecah selama berhari-hari di kawasan itu.

Kala itu, Miswadi baru selesai merapikan dagangannya dan tiba di rumah pukul 16.00 WIB.

Rumahnya berada di kawasan Asrama Leoni Blok C, dan jaraknya hanya sekitar 10 meter dari Jalan Bekasi Timur IV.

"Baru masuk rumah, baru mau nyolok HP (di-charge), tau-tau dari luar ada teriakan-teriakan," tutur dia.

Teriakan itu merupakan ajakan untuk tawuran. Kata-kata kasar terselip di dalamnya.

Saat itu, rumahnya dalam keadaan setengah terbuka.

Ia merasa khawatir dan langsung menutup pintu rumah.

"Saya kaget, sudah dengar bunyi lemparan batu. Untungnya pintu saya tutup dan kunci, saya bersembunyi di balik pintu. Tau-tau kaca jendela ditimpukin," ungkap Miswadi.

Mulanya, sekelompok remaja melempari kaca jendela itu menggunakan bebatuan kecil.

Lantaran kaca tidak kunjung pecah, mereka melemparkan sebongkah batu bata.

"Selain kaca, tiga termos plastik saya pecah. Termos beling pecah satu. Setelah dilempari dan mereka kabur, saya cek ke sebelah. Oh, mesin cuci yang di luar dan kaca jendela rumah saya aman," tutur Miswadi.

Saat ini, kaca jendela Miswadi masih dalam keadaan pecah.

Ia belum sempat menggantinya, sehingga area yang pecah hanya ditutup sebuah papan tripleks dari dalam.

Sebagai informasi, sebagian besar orang lebih mengenal Jalan Bekasi Timur IV sebagai Gang Mayong.

Mayong sebenarnya adalah nama salah satu gang di RW 07, dekat Jalan Bekasi Timur IV.

Namun, tawuran sering terjadi di jalanan itu antara warga Gang Mayong dari RW 07 dan warga dari RW 08. Karena itu, kawasan tersebut sering dilabeli Gang Mayong.

Tawuran besar terbaru terjadi pada 20-21 Mei lalu. Tawuran pertama terjadi pada Sabtu sekitar pukul 15.45 WIB. Pemuda RW 07 disebut menyerang pemuda RW 08.

Dua orang mengalami luka serius akibat disabet senjata tajam sehingga harus dirawat intensif di Rumah Sakit Persahabatan.

Kemudian, tawuran berlanjut pada Minggu pukul 16.00 WIB. Aksi tersebut menyebabkan terbakarnya kendaraan roda dua dan sangkar burung.

Atas peristiwa itu, polisi meringkus total tujuh orang yang terlibat penganiayaan dan perusakan kendaraan.

Rupanya ada pelaku yang bukan berdomisili di daerah itu, melainkan di Matraman dan Kampung Makassar.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/06/13/20090461/khawatir-jadi-korban-tawuran-di-gang-mayong-warga-siapa-yang-bakal

Terkini Lainnya

Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Megapolitan
Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Megapolitan
Kecelakaan Beruntun di 'Flyover' Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Kecelakaan Beruntun di "Flyover" Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Megapolitan
Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Megapolitan
Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Megapolitan
Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Megapolitan
Pengakuan Zoe Levana soal Video 'Tersangkut' di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Pengakuan Zoe Levana soal Video "Tersangkut" di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Megapolitan
Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Megapolitan
PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

Megapolitan
KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

Megapolitan
Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Megapolitan
3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke