JAKARTA, KOMPAS.com - Motivator Mario Teguh dan pemilik brand produk perawatan kulit Kanemochi Beauty, saling membantah tuduhan satu sama lain terkait kasus dugaan penipuan endorsement yang melibatkan kedua belah pihak.
Motivator Mario Teguh membantah dirinya telah menggelapkan dana dalam perjanjian endorsement produk perawatan kulit dengan nilai kerugian mencapai Rp 5 miliar.
Mario Teguh mengatakan, pelaporan dirinya ke pihak kepolisian atas dugaan penipuan dan penggelapan merupakan sebuah fitnah yang tak berdasar.
"Apa pun yang terjadi ini betul-betul sebuah fitnah, tidak berdasar, pembolak-balikan fakta," ucap Mario Teguh saat jumpa pers di kawasan Jakarta Pusat, Sabtu (22/7/2023).
Bantah jadi brand ambassador
Mario Teguh mengaku bahwa dirinya tidak pernah menandatangani kontrak kerja sama sebagai brand ambassador.
Namun, ia dan istrinya, Linna Teguh, hanya bekerja sama melakukan pendampingan terhadap produk kecantikan milik pasangan suami istri, Sunyoto Indra Prayitno dan Syarah Choirul Bariyah.
Pada 18 Agustus 2022, Syarah menawarkan kerja sama promosi produk kecantikannya dengan Mario Teguh melalui Linna.
“Satu brand, logo produk, kedua posting di social media pendampingan pengenalan untuk produk-produk ke masyarakat. Ketiga adalah network offline yang itu adalah pembuatan web, kita tidak buatkan,” kata Linna, Sabtu (22/7/2023).
Saat Syarah menanyakan biaya kerja sama, Linna memberikan formulir kosong untuk diisi pihak Sunyoto.
Formulir itu tertulis 5 tahun kontrak mulai dari 18 Agustus 2022 sampai 18 Agustus 2027.
Pihak Sunyoto lalu membayar sesuai nilai yang mereka tawarkan. Pembayaran dilakukan empat kali mulai September 2022. Sementara Linna mengaku melakukan kewajibannya sesuai perjanjian.
Temukan jamur dan belatung
Pada November 2022, pihak Mario Teguh menemukan produk kecantikan yang dipromosikan ternyata tidak layak jual karena terdapat jamur dan belatung.
Mario kemudian meminta penjualan produk dihentikan. Linna juga sempat meminta agar kerja sama dihentikan karena merasa dibohongi.
Selain itu, produk tersebut ternyata buatan Cibinong, Bogor, Jawa Barat bukan asli Jepang. Linna lalu meminta klaim tulisan produk asli Jepang dicoret pada Februari 2023.
Pada Februari 2023, pihak Sunyoto meminta Mario Teguh mengunggah promosi produk tersebut di akun media sosialnya. Namun, tidak dilakukan.
Akhirnya, Sunyoto mengirimkan surat MoU berisi ketidakmampuan melanjutkan kerja sama. Mario Teguh diminta mengembalikan 100 persen biaya kerja sama.
Kedua pihak lantas bertemu di kantor pengacara. Linna yang diminta mengembalikan biaya kerja sama mengaku sudah selesai melakukan tugasnya.
Perselisihan ini akhirnya diselesaikan secara kekeluargaan.
Namun, sekitar April 2023, pihak Sunyoto mengirimkan somasi dan meminta uang Rp 2,3 miliar tanpa penjelasan.
Somasi dikirimkan dua kali namun tidak dijawab. Setelah itu, Mario Teguh dilaporkan ke Polda Metro Jaya pada 19 Juni 2023.
Bantahan pelapor
Di lain pihak, pasangan suami istri Sunyoto Indra Prayitno dan Syarah Choirul Bariyah menilai tuduhan yang dilayangkan Mario Teguh dan istrinya tak dilengkapi dengan fakta.
Kuasa hukum Sunyoto, Djamaludin menyatakan bahwa kliennya awalnya diiming-imingi keuntungan besar saat bekerja sama dengan Mario Teguh ketika keduanya bertemu di bandara.
"Memberikan janji bahwa, 'nanti kalau kamu pakai jasa kita, kita punya follower sekian puluh juta'," ujar Djamaludin, Jumat (14/7/2023).
Sunyoto kemudian mau bekerja sama dan telah memberikan uang sebesar Rp 5 miliar kepada Mario.
Pihaknya juga memenuhi semua permintaan Mario, termasuk keinginan membawanya pergi ke luar negeri, agar motivator itu tetap bisa mempromosikan brand kecantikan miliknya.
Bahkan, Sunyoto mengklaim sampai menjual mobil dan rumah untuk menuruti permintaan Mario.
Rayap kardus
Syarah mengakui, ada kesalahan pengiriman produk ketika salah satu pegawainya mengirimkan produk kecantikan itu ke pihak Mario Teguh.
"Itu awalnya staf saya mengirimkan barang (ke Mario Teguh) diduga ada belatung. Saya belum cek sudah telanjur kirim ke mereka. Setelah dikonfirmasi ternyata itu bukan belatung, tetapi rayap kardus," ujar Syarah, Selasa (25/7/2023).
Lebih lanjut, Syarah menegaskan, produk kecantikan yang dijual telah dijamin oleh pabrik yang memproduksi barang itu.
Pihak pabrik juga bakal bertanggung jawab bila ada masalah yang timbul di tingkat konsumen.
"Ini ada surat pernyataan dari pabrik, dia akan bertanggung jawab apabila ada yang komplain. Saya sebenarnya malas mengungkap ini. Karena saya tahu produk saya bagus," beber Syarah.
"Sampai sekarang tidak ada komplain dari pelanggan. Saya punya beberapa cabang dan telah dibuka sejak lama, sebelum kerja sama dengan Mario Teguh. Kalau produk saya enggak bagus, pasti mereka sudah banyak yang komplain," klaim Syarah.
Tangkis tuduhan produk Jepang
Terkait tuduhan pihaknya mengklaim bahwa produk Kanemochi Beauty buatan Jepang, Syarah, Syarah mengaku dari awal mengatakan bahwa produknya dibuat di Tanah Air.
"Kanemochi Beauty itu buatan Bogor, tepatnya di Cibinong. Enggak mungkin saya bilang buatan Jepang," ujar Syarah.
Ia mengatakan, di setiap kemasan produk terdapat kode produksi yang menyatakan Kanemochi Beauty diproduksi di Tanah Air.
"Kalau kalian beli produk saya, enggak perlu Bu Lina, pasti di bawah botolnya ada nama PT-nya, terus kalau kalian cek BPOM, itu keluar di mana dia diproduksi," kata dia.
(Penulis: Dzaky Nurcahyo | Editor: Irfan Maullana, Ihsanuddin, Nursita Sari)
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/07/26/18515661/saling-bantah-tuduhan-mario-teguh-dan-pemilik-merek-skincare-terkait