JAKARTA, KOMPAS.com - Tiga ekor domba milik Panti Asuhan Wisma Karya Bakti Yayasan Otto Iskandar Dinata di Curug, Bojongsari, Depok dilaporkan hilang secara misterius pada Jumat (28/7/2023).
Tiga domba itu tak ditemukan di kandang dan hanya tersisa jeroannya saja.
Menurut Ketua Harian Yayasan Panti Asuhan Wisma Karya Bakti, Ibnu, domba-domba itu diperkirakan hilang sekitar pukul 03.00 WIB.
Sebab, pada pukul 04.00 WIB, santri-santri putri yang hendak sahur sempat melihat bayangan dua orang mencurigakan di sekitar kandang.
"Cuma anak-anak diam, karena menakutkan. Kan anak (santri) putri ya," ujar Ibnu saat ditemui Kompas.com di lokasi, Senin (31/7/2023).
Usai melihat bayangan tersebut, santri lanjut shalat subuh dan melakukan aktivitas seperti biasa.
Sebelumnya, sekitar pukul 02.00 WIB, kata Ibnu memang sempat terdengar suara domba-domba di kandang.Tapi saat diperiksa, tidak ada hal mencurigakan.
"Mungkin sembunyi ya (pencurinya)," kata Ibnu.
Peristiwa ini baru diketahui sekitar pukul 06.00 WIB, saat salah satu penjaga kandang, Wawan, akan memberi makan kambing dan domba.
Wawan lah yang pertama kali menyadari tiga ekor domba yayasan sudah raib digondol maling.
"Ketahuannya itu sekitar jam enam pagi. Ada Aki Wawan yang biasa ngerawat kambing domba di bawah kandangnya, pas itu ngelihat ada bercak darah di bawah itu," tutur Ibnu.
Wawan melihat adanya bercak darah berserak di sekitar kandang kambing dan domba.
Ia lalu mengikuti bercak tersebut. Hingga menemukan di sekitar kandang sudah tampak jeroan yang dibuang pada tiga titik terpisah.
Pisau dan sarung pelaku tertinggal
Walau kasus domba yang hilang ini terbilang janggal karena menyisakan jeroan saja, Ibnu yakin, domba-domba itu dicuri, dan tidak berkaitan dengan hal mistis.
"Iya (murni pencurian) karena pisaunya dan sarung pisaunya juga ketinggalan (di dekat kandang)," terang Ibnu.
Kata dia, peristiwa itu bukanlah yang pertama kali di Depok. Sebelumnya, pada 6 Juli 2023, kasus serupa terjadi di Bojongsari.
Sebanyak 11 ekor kambing milik Pondok Pesantren Asiyah di Kelurahan Curug hilang.
Melihat pola yang sama dengan waktu terbilang singkat, ia menilai pelakunya adalah orang yang profesional.
"Kan peristiwa ini bukan baru pertama di Curug ini, kami duga juga pelakunya profesional dan sudah sering melakukan pencurian seperti itu," ujar Ibnu.
Peliharaan santri
Ibnu juga memberi tahu bahwa ketiga domba yang hilang itu adalah peliharaan santri Panti Asuhan Wisma Karya Bakti Yayasan Otto Iskandar Dinata, yang dirawat sejak kecil.
"Jadi, kambing anak-anak asuh yang dipelihara oleh anak di sini yang diambilnya itu jenis merino," ujar dia.
Ketiga domba tersebut dipelihara oleh santri sejak masih anakan hingga berusia satu tahun.
Memang, kata dia, memelihara kambing dan domba menjadi salah satu kegiatan entrepreneur para santri untuk mengasah kemampuan sebagai bekal saat mereka keluar dari panti nantinya.
"Kegiatan anak-anak itu salah satunya adalah peternakan kambing. Domba yang dipelihara anak-anak sebagai pelatihan mereka beternak di sini, entrepreneur-nya, supaya nanti dia punya skill setelah selesai dari sini," terang Ibnu.
Kerugian capai Rp 15 juta
Adapun total kerugian akibat hilangnya tiga ekor domba di Depok ini mencapai Rp 15 juta.
Sebab, domba yang hilang itu bukanlah ras domba biasa. Melainkan ras domba merino yang harga pasarannya lebih mahal.
"Yang kami sayangkan domba ini jenis merino ya, karena kalau domba biasa kan murah, kalau merino ini mahal," ujar Ibnu.
Di pasar online, kata dia, untuk anakan domba merino saja bisa dihargai Rp 5 juta. Sehingga total tiga ekor yang disembelih pencuri ini diperkirakan mencapai Rp 15 juta.
"Dari tiga itu, satu jantan dua betina dan salah satu betinanya itu ada yang lagi hamil, nah anaknya itu ada dibuang juga bareng isi perutnya," Ibnu berujar.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/08/01/08472001/kala-tiga-domba-hilang-misterius-di-depok-dan-tersisa-jeroannya-saja