Tidak hanya menghanguskan seisi warung makan, si jago merah turut melahap seratusan motor yang terparkir di area belakang warung.
Area belakang warung tersebut memang dijadikan tempat penitipan kendaraan roda dua.
Pantauan Kompas.com di lokasi, tak sedikit pemilik motor yang kebingungan melihat tempat penitipan kendaraan sudah ludes. Mereka berusaha mencari motornya yang dititipkan di sana.
Salah satunya adalah Anton. Ia hanya bisa tertunduk lesu karena motor miliknya tak kunjung ditemukan.
Anton juga mengaku tak bisa berpikir jernih dan sangat khawatir terhadap kondisi motornya.
"Seingat saya parkir di dalam warung. Makanya kemungkinan besar ikut terbakar. Saya enggak tahu deh harus gimana. Mau minta tanggung jawab ke siapa," ujar dia kepada wartawan.
Hal senada juga diutarakan oleh Nuel. Ia mengaku kaget mengetahui kebakaran yang terjadi.
Nuel tak menyangka hari terakhirnya menitipkan motor di tempat penitipan malah berakhir duka.
"Saya enggak biasa parkir di sini. Kebetulan ada job, jadi nitip tiga hari di sini. Ini hari terakhir dan saya mau pulang," kata dia sambil menggendong sebuah gitar.
Nuel tak mengetahui nasib kendaraan roda duanya, apakah ikut terbakar atau tidak. Sebab, motor di dalam tempat penitipan bisa dipindah-pindah.
"Belum tahu, makanya saya mau cari-cari dulu, semoga enggak ikut jadi korban," imbuh dia.
Perwira Piket Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Selatan Suhudi mengatakan, setidaknya ada 105 motor yang ikut terbakar.
"Data sementara berjumlah 105 motor, tapi ini belum data pasti," kata Suhudi.
Adapun penyebab pasti kebakaran belum diketahui.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/08/11/23105851/pemilik-motor-tertunduk-lesu-lihat-tempat-parkir-kebakaran-khawatir