"Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta ini tidak berkompeten (mengatasi buruknya kualitas udara)," ujar Justin saat dihubungi, Senin (14/8/2023).
Justin menilai Dinas LH DKI Jakarta selama ini hanya sebatas menyelenggarakan uji emisi gratis dan mengukur kualitas udara.
Padahal, kata Justin, masih banyak yang bisa dilakukan Dinas LH DKI untuk mengatasi polusi udara di Ibu Kota.
Salah satu upaya yang dapat dikakukan Pemprov DKI Jakarta yakni pengendalian transportasi pribadi yang jumlahnya cukup banyak.
"Harus ada pengendalian kendaraan bermotor yang jumlahnya itu mencapai 26 juta. Itu data tahun 2022," kata Justin.
Justin mengatakan, Dinas LH DKI juga dapat lebih fokus melakukan pengawasan terhadap dunia industri di Jakarta dalam hal ini soal polusi yang ditimbulkan.
"Dari sekitar 1.600 industri yang ada di DKI Jakarta tidak ada pernah yang ditindak dan dilaporkan. Setelah dilakukan pencemaran atau sebagainya," kata Justin.
Sebagai informasi, DKI Jakarta menjadi kota dengan kualitas udara terburuk nomor empay di dunia hari ini, Senin (14/8/2023) pagi.
Dikutip dari laman IQAir, kualitas udara di Ibu Kota terpantau masih masuk kualitas tidak sehat pada Senin pagi ini.
Pada pukul 08.22 WIB, nilai indeks kualitas udara Ibu Kota tercatat di angka 153 AQI US dengan ukuran polutan utamanya PM2.5
Adapun konsentrasi polutan tertinggi dalam udara DKI Jakarta hari ini PM 2.5. Konsentrasi tersebut 11,9 kali nilai panduan kualitas udara tahunan World Health Organization (WHO).
Sedanfkan suhu di Jakarta pagi ini adalah 28 derajat celsius dengan kelembapan 63 persen, gerak angin 7,4 km/h, dan tekanan sebesar 1015 milibar.
Situs ini juga merekomendasikan masyarakat untuk mengenakan masker, menyalakan penyaring udara, menutup jendela, dan hindari aktivitas di runang terbuka.
Rekomendasi cara melindungi diri itu agar masyarakat dapat terhindar dari udara luar yang kotor.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/08/14/15005321/kepala-dlh-dki-diangggap-tak-berkompeten-atasi-buruknya-kualitas-udara