Perlombaan yang diikuti anak-anak itu dimeriahkan dengan aksi guling-gulingan di tanah.
Pantauan Kompas.com, aksi jenaka para bocah terjadi saat perayaan lomba balap karung menggunakan helm ukuran dewasa. Perlombaan itu dimulai pukul 13.34 WIB.
Di awal perlombaan, para peserta harus berjalan sambil berjoget kurang lebih sejauh tiga meter. Setelah itu, mereka harus berputar kembali ke garis start.
"Joget..., joget...," kata seorang pemandu acara lomba sekaligus panitia yang mengawasi.
Setelah kembali ke garis start, peserta baru diperbolehkan memakai karung goni dan helm yang telah disiapkan. Anak-anak itu hanya diperbolehkan melompat sambil jongkok.
Para peserta melompat menggunakan karung goni yang membalut badan, lengkap dengan helm. Mereka berlomba menuju garis finish, tetapi tak boleh keluar garis.
Aksi para bocah itu tak pelak mengundang tawa. Beberapa peserta bahkan berguling-guling di tanah penuh debu.
"Ayo, lompat lagi, enggak boleh guling," kata panitia menegur peserta, diiringi gelak tawa para penonton.
"Itu helmnya jangan sampai lepas," ucap penonton menyemangati peserta yang berlomba.
Usai mendapatkan pemenang dari lomba tersebut, panitia melanjutkan acara dengan lomba mengaitkan keranjang plastik ke lubang kawat.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/08/17/14294911/semarak-perayaan-hut-ke-78-ri-di-jalan-di-panjaitan-bocah-berguling