Salin Artikel

Siswa SD di Cakung Disebut Tak Trauma Usai Dipukuli Temannya: Sudah Ikut Lomba

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Sekolah SDN Ujung Menteng 03 Sukasih mengatakan, lima siswa kelas 6 dari sekolahnya yang menjadi korban pemukulan di Cakung, Jakarta Timur, tidak mengalami trauma fisik dan psikis.

"Korban tidak ada yang mengalami (trauma) psikis dan fisik. Hari Selasa (15/8/2023) mereka lomba seperti biasa, sampai saat ini tidak ada yang tampak murung," ujar dia di SDN Ujung Menteng 03, Cakung, Jakarta Timur, Jumat (18/8/2023).

Adapun, lima siswanya menjadi korban pemukulan di sebuah jalanan sempit di belakang sebuah yayasan, Senin (14/8/2023).

Pemukulan dilakukan oleh tiga siswa kelas 6 SDN Cakung Timur 01 di belakang sebuah yayasan. Video yang merekam peristiwa itu viral di media sosial, Kamis (17/8/2023). 

Mediasi telah dilakukan pada Selasa antara korban dan pelaku, didampingi oleh guru, kepala sekolah, dan wali murid dari masing-masing sekolah termasuk pihak orangtua.

Meski begitu, Sukasih menuturkan bahwa pihaknya akan memberi perhatian ekstra terhadap para korban.

"Kami lihat, anak-anak tidak mengalami trauma habis dipukul. Dari segi belajar, mereka tetap (melakukannya). Tapi kami beri pendampingan, kalau ada keluhan sakit segera melapor ke guru atau orangtua," tegas dia.

Namun, sampai saat ini pihak sekolah tidak menerima laporan apa pun terkait keluhan sakit.

"Kami terus pantau sampai sekarang, mereka juga masuk sekolah seperti biasa. Tetap bergaul seperti biasa, dan tidak ada terlihat murung dan lain sebagainya," ucap dia.

Sementara itu, Kepala Sekolah SDN Cakung Timur 01 Murpini menuturkan, para pelaku pemukulan diberikan sanksi.

Setiap berangkat dan pulang sekolah, mereka wajib didampingi orangtua. Sebagai hukuman, mereka juga diberikan tugas tambahan yang wajib dikerjakan dan dikumpulkan.

"Mereka (juga) membuat surat pernyataan, kalau melakukannya lagi akan dikeluarkan dari sekolah," ucap dia di lokasi, Jumat.

Sebelumnya, sebuah video viral di media sosial Instagram. Video menampilkan aksi pemukulan terhadap lima siswa SD. 

Dalam video itu, kelima siswa berdiri berjejer di sebuah jalanan sempit sambil bersandar ke tembok.

Di depannya, ada beberapa siswa SD lainnya. Namun, pemukulan hanya dilakukan oleh tiga orang.

Sisanya sekadar menonton aksi pemukulan, dan salah satu merekamnya dengan ponsel yang dibawa.

Lima siswa SD itu beberapa kali dipukul pada kepala dan dada, ditendang pada bagian paha dan betis, dan didorong ke tembok.

Selanjutnya, para pelaku kabur meninggalkan lima anak itu.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/08/19/10272921/siswa-sd-di-cakung-disebut-tak-trauma-usai-dipukuli-temannya-sudah-ikut

Terkini Lainnya

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke