Yayasan Upakara datang untuk membahas inovasi dalam menangani polusi udara di Jakarta.
"Kami (menawari) Pak Gubernur, bagaimana kalau kami spray daerah Jakarta dengan ekoenzim. Di Jakarta sudah ada kewajiban water mist, ini kami tambahkan ekoenzim," ujar Ketua Yayasan Upakara Sugeng Waluyo di Balai Kota DKI Jakarta.
Ekoenzim merupakan larutan hasil fermentasi limbah organik, seperti sisa buah dan sayuran.
Sugeng mengatakan, penyemprotan ekoenzim ke udara berfungsi sebagai bioremediasi yang dapat mengurangi polutan di Ibu Kota.
Cara kerja bioremediasi menggunakan bakteri yang nantinya berkembang biak memakan polutan dan mengubahnya menjadi senyawa tidak beracun dan tak berbahaya bagi manusia.
"Beliau (Heru Budi) positif (menerima). Nanti dalam waktu dekat beliau akan mengundang stakeholder, misalnya dari PD Pasar Jaya, karena itu kan menggunakan sampah organik sangat banyak, dan (mengundang) wali kota," kata Sugeng.
"Larutan pakai daur ulang kulit buah. Kami fermentasi tiga bulan. Saat ini kami buat seperti disinfektan pertanian (untuk) menyuburkan tanaman, pengobatan, dan masih banyak lagi," sambung dia.
Untuk diketahui, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah mengambil beberapa langkah untuk mengatasi masalah polusi udara.
Di antaranya, menerapkan work from home (WFH) bagi 50 persen aparatur sipil negara (ASN), menyiram jalan dengan water cannon dan mobil damkar, dan menyemprotkan air dari atap gedung tinggi menggunakan alat water mist.
Uji coba penyemprotan air dari atap gedung sudah dilakukan di Gedung Pertamina dan Pemprov DKI Jakarta.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/09/06/15334491/yayasan-ini-temui-heru-budi-tawarkan-penanganan-polusi-dengan-semprot