Salin Artikel

Heru Budi Tinjau Hasil Perbaikan RPTRA Kalijodo yang Sempat Disorot Djarot

Kunjungan ini dalam rangka melihat hasil penataan kawasan RPTRA Kalijodo yang sebelumnya mengalami sejumlah kerusakan.

"Hari ini kami lihat yang tiga bulan lalu saya tugaskan Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota untuk memperbaiki dan memperindah RPTRA Kalijodo," ujar Heru.

Pantauan Kompas.com, Heru Budi beserta jajarannya tiba sekitar pukul 16.00 WIB. Dia langsung menuju beberapa area yang telah selesai diperbaiki.

Beberapa bangunan telah dicat ulang. Jalur untuk pejalan kaki juga sudah diperbaiki.

Setelahnya, Haru berjalan menuju area skatepark untuk melihat atraksi muda-mudi yang bermain papan luncur dan sepeda BMX.

Area skatepark ini juga menjadi salah satu fasilitas yang diperbaiki, karena sebelumnya rusak.

Heru bahkan menjajal langsung skatepark di RPTRA Kalijodo menggunakan skateboard milik salah seorang pengunjung.

Beberapa skateboarder pun membantu Heru yang kesulitan menjaga keseimbangan di atas papan luncur.

Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan pemberian hadiah kepada beberapa pemain skateboard dan sepeda BMX.

Adapun RPTRA Kalijodo sebelumnya menjadi sorotan karena kondisinya yang sudah termakan usia.

Kondisi RPTRA itu menjadi sorotan setelah dikunjungi oleh mantan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat.

Djarot mengaku kecewa karena fasilitas publik yang ia bangun bersama eks Gubernur Basuki Tjahaja Purnama itu terbengkalai.

Usai dikritik Djarot, Heru Budi langsung turun tangan mengecek RPTRA itu dan berjanji segera melakukan perbaikan.

Menindaklanjuti hal itu, Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Distamhut) DKI Jakarta kemudian menganggarkan program penataan RPTRA Kalijodo.

Kepala Distamhut DKI Jakarta Bayu Meghantara berujar, biaya penataan RPTRA Kalijodo bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) DKI Jakarta tahun anggaran 2023. Anggarannya mencapai Rp 1.795.300.967 (Rp 1,7 miliar).

Distamhut DKI Jakarta hendak menata RPTRA Kalijodo karena terdapat sejumlah kerusakan di lokasi itu. Beberapa di antaranya, yakni keretakan tanah dan penurunan muka tanah.

"Kan ada penurunan tanah tuh, ada keretakan tanah, daripada bahaya, jadi secepatnya deh (ditata)," ungkap Bayu.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/09/16/17310601/heru-budi-tinjau-hasil-perbaikan-rptra-kalijodo-yang-sempat-disorot

Terkini Lainnya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Megapolitan
Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Megapolitan
Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung 'Political Will' Heru Budi

Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung "Political Will" Heru Budi

Megapolitan
Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Megapolitan
Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Megapolitan
Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke