Salin Artikel

Penasaran, Warga Cipayung Dekati Monyet Liar yang Berkeliaran di Permukiman

Atim (53) merupakan salah satu warga yang nekat menghampiri lokasi para monyet itu berada.

"Posisinya saya lagi di depan rumah, cuma saya samperin ke sana," ucap dia di lokasi.

Rumah Atim hanya berjarak sekitar 20 meter dari lokasi para monyet tersebut bergelantungan dan berlompatan.

Atim tidak mengingat pasti pukul berapa dirinya sedang berada di luar rumah. Namun, sekitar pukul 07.00-08.00 WIB, ia mendengar suara para tetangga di sekitarnya.

Beberapa berada di luar rumah sambil menengok ke arah lapangan. Di sana, ada tiga rumah yang menjadi tempat para monyet itu "nongkrong".

Atim mengaku bahwa dia sempat merasa takut karena ada kemungkinan para monyet tersebut menghampirinya. Namun, rasa penasaran mengalahkannya.

"Pingin memastikan saja benar atau enggaknya (ada monyet liar)," ujar dia.

Warga lainnya yang penasaran adalah Gladis (65), bukan nama sebenarnya. Sekitar pukul 07.45 WIB, ia baru pulang belanja dari toko agen.

Dalam perjalanan pulang, ia melihat beberapa warga berdiri di depan rumah masing-masing.

Mereka melihat ke arah tiga rumah yang berada di depan sebuah lapangan. Lantaran merasa heran, Gladis pun bertanya-tanya.

"Tetangga cerita, ada banyak monyet, jangan lewat dulu. Saya tanya kenapa, saya bilang yang penting kita jangan ganggu. Tapi ada pasukan oranye yang lagi nyapu, dia juga bilang jangan lewat dulu," ucap dia di lokasi.

Gladis tidak mendengarkan pasukan oranye itu. Ia lanjut berjalan ke depan tiga rumah yang menjadi titik para monyet berkumpul.

Di sana, ada lima orang yang sedang berdiri, termasuk Gladis dan Atim.

Sementara itu, warga lainnya tetap bertahan di depan rumah mereka dan melihat dari kejauhan.

"Warga lainnya enggak ada yang berani ke depan rumah yang ramai monyet. Saya di depan salah satu rumah persis. Karena di belakang saya ada pohon tinggi, saya enggak takut (dihampiri monyet) karena mereka pada berlompatan ke sana (dan ke arah kabel listrik)," terang Gladis.

Pertama kali terjadi

Atim dan Gladis sudah menetap di Jalan Budi Murni 1 selama belasan tahun. Mereka mengungkapkan, ini pertama kalinya permukiman mereka disatroni monyet liar.

Keduanya tidak mengetahui persis dari mana asal delapan monyet itu. Namun, keduanya dan warga lainnya menduga, hewan tersebut berasal dari kawasan Cibubur.

"Ada yang dengar arahnya dari Jambore Cibubur katanya. Tapi enggak tahu (benar atau tidak)," Atim berujar.

Sebelumnya diberitakan, delapan monyet liar mendatangi perumahan warga di sepanjang Jalan Budi Murni 1 pada Senin pagi.

Ada tiga rumah yang menjadi sasaran delapan monyet itu. Mereka berlokasi tepat di depan lapangan.

Di tepi lapangan dekat jalanan yang memisahkan lapangan dengan tiga bangunan itu terdapat deretan pepohonan tinggi.

Menurut kesaksian Gladis, para monyet itu melompat dari pepohonan itu menuju kabel listrik di depan tiga rumah tersebut.

Mereka berjalan-jalan di atas kabel usai bergelantungan di sebuah ranting pohon. Tidak lama, mereka melompat ke arah atap tiga rumah tersebut.

"Mereka cuma beberapa menit aja. Mungkin niat mereka datang mau ambil buah. Tapi karena enggak ada, jadi pada pergi enggak tahu ke mana," jelas Gladis.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/10/02/18590861/penasaran-warga-cipayung-dekati-monyet-liar-yang-berkeliaran-di

Terkini Lainnya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Megapolitan
Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Megapolitan
Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung 'Political Will' Heru Budi

Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung "Political Will" Heru Budi

Megapolitan
Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Megapolitan
Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Megapolitan
Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke