Salin Artikel

Ada Tawuran Pelajar di Cipinang Pulogadung, Warga: Ini Pertama Kalinya

JAKARTA, KOMPAS.com - Aksi tawuran pecah di Jalan Kramat Kosambi, Cipinang, Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa (3/10/2023) sore.

Warga setempat bernama Syifa (33) mengungkapkan, aksi tersebut pertama kalinya terjadi di jalanan itu.

"Tawuran yang di jalanan itu memang pertama kali terjadi, tapi itu tawuran kedua yang terjadi di wilayah ini (kawasan Jalan Kramat Kosambi dan sekitarnya)," kata dia kepada Kompas.com, Kamis (5/10/2023).

Syifa lahir dan besar di kawasan itu. Sehari-hari, ia berdagang di Jalan Cipinang Timur 3 mulai pagi hingga malam hari.

Selama ini, tidak pernah ada aksi tawuran di sekitar Jalan Kramat Kosambi dan Jalan Cipinang Timur 3.

Namun, aksi tawuran akhirnya terjadinya untuk yang pertama kalinya sekitar Juli-Agustus 2023.

"Pertama kali antara Juli atau Agustus, malam-malam. Katanya antara dua kelompok gangster di Jalan Cipinang Timur 3. Tawuran yang Selasa sore, itu tawuran antara dua kelompok pelajar. Tawuran pertama di Jalan Kramat Kosambi, tapi tawuran kedua di kawasan ini," tutur dia.

Syifa tidak melihat langsung saat tawuran berlangsung. Sebab, ia sedang menjaga warung. Ia hanya mendapat kabar dari anaknya.

Anaknya melihat sekelompok remaja berseragam SMA berlarian di tempat pemakaman umum (TPU) dekat warung Syifa.

"Anak bilang, 'mama, ada tawuran'. Saya tanya di mana, kata dia di kuburan. Saya tengok ke arah kuburan di ujung jalan warung, sepi. Kalau ada tawuran pasti lewat warung saya," terang Syifa.

"Saya enggak tahu, ibu-ibu sini juga enggak ada cerita. Tahunya besoknya (4/10/2023), ada video CCTV yang rekam tawuran itu. Tahunya (tawuran) dekat sini, bukan di sini (kuburan)," imbuh dia.

Berdasarkan informasi yang Syifa dapat dari teman-temannya yang tinggal di Jalan Kramat Kosambi, dua kelompok remaja itu berasal dari luar kawasan tersebut.

Sebab, tidak ada yang mengenali wajah mereka. Syifa pun tidak mengenali anak-anak yang terekam dalam kamera CCTV itu.

"Kayaknya mereka sengaja janjian dan cari tempat sepi (untuk tawuran) karena di situ memang sepi karena di dalam kompleks," pungkas dia.

Sebelumnya, beredar sebuah rekaman kamera CCTV yang menunjukkan aksi tawuran antara dua kelompok pelajar.

Dalam rekaman itu, sebagian besar pelaku masih mengenakan seragam sekolah.

Ada aksi saling kejar, pemukulan terhadap beberapa lawan, dan saling pukul dengan bambu.

Dalam narasi yang beredar, anak-anak itu langsung kabur usai dibubarkan oleh seorang warga.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/10/05/17283621/ada-tawuran-pelajar-di-cipinang-pulogadung-warga-ini-pertama-kalinya

Terkini Lainnya

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke