JAKARTA, KOMPAS.com - Bayi berusia tiga bulan yang ditenggelamkan ibunya, A, ke dalam ember di rumahnya wilayah Pesanggrahan, Jakarta Selatan, kini dalam kondisi sehat.
Hal itu dipastikan usai Penjabat sementara (Pjs) Ketua Umum Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Lia Latifah mengecek langsung kondisi bayi itu pada Jumat (13/10/2023).
"Kondisinya sehat, malam itu saya langsung melihat bayinya di kamar. Jadi saya lihat si kakaknya yang pertama di kamar, terus adiknya yang kedua sama bayi yang tiga bulan itu sehat semua, baik-baik saja, enggak demam. Saya lihat badannya juga tidak ada luka," ujar dia saat dihubungi, Senin (16/10/2023).
Komnas PA sebenarnya ingin mengambil alih sementara waktu untuk mengasuh bayi dan dua kakaknya yang masih balita.
Namun, R, ibunya A, meminta agar pengasuhan ketiga anak itu tetap dilakukan pihak keluarga.
"Malam itu tadinya kami ingin bawa bayi tersebut untuk diamankan sementara, tetapi nenek R bilang kepada kami bahwa ketiga cucunya akan diasuh oleh dirinya. Nanti akan ada tetangga yang biasa mengasuh anak untuk membantu," tutur Lia.
Lantaran pihak keluarga ingin mengambil alih pengasuhan, Lia berpesan agar bayi dan dua kakaknya lebih diawasi. Jangan sampai kejadian serupa terulang.
"Makanya saya sampaikan, saya minta tolong kepada neneknya untuk selalu melakukan pengawasan," imbuh dia.
Sebagai informasi, A mengalami sindrom baby blues karena mengasuh tiga balita sekaligus.
Sindrom baby blues adalah perasaan sedih, lelah, dan cemas yang umumnya muncul dalam beberapa hari hingga dua minggu setelah melahirkan.
Jika gejala ini tak mereda, kemungkinan besar seorang ibu menderita depresi pasca-persalinan.
"Jadi kemarin itu ibunya cerita bahwa dia mengalami depresi, dia mengalami stres, mengalami kebingungan pada saat dia harus merawat tiga balita sekaligus", ungkap Lia.
A juga mengaku melakukan aksinya secara tidak sadar.
Ia menceburkan bayinya yang baru berusia tiga bulan karena waktu itu dirinya tengah merasakan kelelahan yang amat parah.
"Jadi awalnya gini, karena dia mengalami kelelahan dan capek, kelelahan mengurus bayinya, jadi saat dia melakukan hal itu, dia dalam kondisi enggak sadar," tutur Lia.
"Kemudian disaat yang bersamaan dia sambil telponan sama temennya, dia sambil bercanda gitu sama mereka, pada momen itulah dia menceburkan bayi tersebut. Ini berdasarkan keterangan dari ibunya," lanjut dia
Diberitakan sebelumnya, video yang memperlihatkan seorang ibu tengah menenggelamkan bayinya di dalam ember beredar luas di dunia maya.
Dalam video yang diterima Kompas.com, bayi itu mulanya diceburkan oleh sang ibu ke dalam ember berisi air berukuran besar.
Setelah diceburkan, bayi itu dibiarkan mengambang selama beberapa saat hingga merengek.
Meski sudah merengek dengan cukup keras, perempuan itu tetap membiarkan bayinya mengambang di dalam ember.
Ia bahkan menyalakan air keran yang langsung mengenai wajah sang bayi.
Tak berhenti sampai di sana, perempuan itu membalikkan posisi bayi hingga kepalanya berada di bagian bawah ember.
Ketika membalikkan posisi bayi, ia bahkan tertawa selama beberapa saat seraya menikmati momen tersebut.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro menyebut pihaknya tengah menyelidiki kasus ini.
"Kami membenarkan bahwa adanya video viral tersebut. Saat ini Polres Jakarta Selatan masih mendalami tentang viralnya hal tersebut," kata dia saat dikonfirmasi, Senin (16/10/2023).
"Kami masih mendalami tentang siapa-siapa pelakunya. Intinya nanti akan disampaikan di rilis berikutnya," lanjut dia.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/10/17/12413281/bayi-yang-ditenggelamkan-di-ember-kondisinya-sehat-bakal-dirawat-neneknya