Saluran air tersebut tak mampu menahan debit air saat hujan deras pada Sabtu (4/11/2023), sehingga menyebabkan air deras melimpah dari atap bak air terjun.
"Pihak WIKA Konstruksi sudah mulai melakukan perbaikan pada saluran air sisi luar stasiun yang terdampak hujan lebat kemarin dan diharapkan bisa selesai dalam waktu dekat," kata GM Corporate Secretary KCIC Eva Chairunisa dalam keterangannya, Minggu (5/11/2023).
Eva menjelaskan, atap stasiun Kereta Cepat Halim dibangun pada musim kemarau. Karena itu, saluran air di bagian atap belum dapat diuji saat debit air tinggi akibat hujan deras.
Saat ini, KCIC telah berkoordinasi dengan WIKA untuk mengecek kondisi seluruh saluran air di stasiun.
"KCIC bersama kontraktor akan menyisir dan mengidentifikasi titik-titik lainnya di seluruh stasiun untuk mengantisipasi kejadian serupa, ujar Eva.
Pengamatan Kompas.com di Stasiun Kereta Cepat Halim, Minggu, eskalator yang terkena tumpahan air deras tersebut kini mati.
Dua buah traffic cone dan papan penanda bahwa eskalator tidak bisa digunakan juga dipasang menghalangi eskalator tersebut.
Akibatnya, pengguna kereta hanya bisa naik melalui tangga biasa yang letaknya berada tepat di samping eskalator.
Petugas kemudian memperbaiki eskalator tersebut. Beberapa petugas keamanan juga tampak berjaga di sekitar lokasi.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/11/05/20023411/saluran-air-yang-timbulkan-air-terjun-di-stasiun-kereta-cepat-halim-kini