Wahyu menyampaikan hal itu melalui sambungan telepon dengan Syifa. Adapun Syifa bertelepon dengan Wahyu di hadapan wartawan di rumahnya, Pabuaran, Cibinong, Bogor, Kamis (23/11/2023).
"Mas, TNI atau bukan?" tanya Syifa.
"Iyalah," jawab Wahyu.
"Kesatuan apa?" tanya Syifa lagi.
"(Batalyon) Raider," timpal Wahyu.
Wahyu berkelit dan terdiam beberapa saat ketika ditanya lebih lanjut soal pangkat dan area kerjanya.
"Raider berapa?" tanya Syifa.
"Emang perlu tahu? Dari Raider 514," sahut Wahyu.
Setelah sambungan telepon dengan Wahyu terputus, Syifa bercerita, terduga pelaku juga pernah mengaku hal serupa sebelumnya.
Kepada Syifa, Wahyu mengaku bahwa dia awalnya ditugaskan di Gunung Sindur, Bogor.
"Katanya, awal dia dinas di Gunung Sindur, kemudian pindah. Sebelum ke Semarang, dia pernah ikut ke Papua. Terus, karena ada insiden, dia dipulangin ke Surabaya, kemudian dinas ke Semarang," kata Syifa.
Sebelumnya diberitakan, Wahyu diduga terus meneror Syifa sejak Selasa (21/11/2023) dengan orderan fiktif makanan.
Wahyu disebut melakukan hal itu setelah mengetahui wanita pujaannya itu sedang dekat dengan pria lain.
"Itu karena setelah dia tahu, dia enggak terima saya jalan dengan (pria) lain. Dia bilang bakal ngeorder terus-terusan, dan dia bilang mau ngerjain saya kalau seumpama dia sudah kecewa dengan saya," ujar Syifa.
Akibatnya, Syifa pun harus membayar lebih dari Rp 1 juta untuk makanan yang tidak ia pesan.
"Total 22 orderan, yang sudah dibayar itu dari tanggal 21 November sekitar Rp 1 juta lebih. Orderannya ada antar makanan dari soto, pizza, richeese, gofood mako (kue)," kata Syifa.
Syifa kemudian melaporkan teror order fiktif tersebut ke Polsek Cibinong. Polisi akan menyelidiki kasus tersebut.
"Kan ini mereka (terduga pelaku dan korban) saling tahu dan saling kenal ya. Tapi intinya kami sudah melakukan penanganan, korban sudah kami layani dengan baik dan akan tetap proses penyelidikannya," kata Kanit Reskrim Polsek Cibinong AKP Yunli Pangestu.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/11/23/18513931/terduga-pelaku-teror-order-fiktif-makanan-di-bogor-mengaku-anggota-tni