Salin Artikel

Belum Lama Direvitalisasi, Trotoar Margonda Kini Dibongkar Lagi

DEPOK, KOMPAS.com - Trotoar di Jalan Margonda Raya, Depok, Jawa Barat dibongkar lagi meski baru selesai direvitalisasi.

Pengamatan Kompas.com, Kamis (23/11/2023) sore, pembongkaran trotoar dilakukan mulai dari depan Ciplaz Depok sampai Apartemen Saladin. 

Bagian trotoar yang dibongkar memakan hampir separuh jalur pejalan kaki, tepatnya sisi sebelah jalan raya.

Sedangkan area trotoar yang tidak dibongkar diisi oleh gerobak pedagang kaki lima dengan jarak yang berdekatan.

Menurut informasi warga sekitar, yakni Firman (32), trotoar ini baru selesai direvitalisasi beberapa waktu lalu.

"Sebelumnya kan sudah diperbaiki. Kok dari Pemkot rencananya seperti kurang matang, sudah jadi malah dibongkar lagi," kata dia saat ditemui Kompas.com di lokasi, Kamis.

Firman mengakui muncul genangan air di trotoar setiap kali hujan deras turun. Dia menduga itu menjadi penyebab trotoar dibongkar lagi. 

Meski demikian, dia menyayangkan hal ini bisa terjadi. Pemkot Depok seolah tidak memiliki perencanaan yang baik karena membongkar kembali trotoar baru. 

"Kok ya bisa-bisanya enggak ada planning yang mumpuni sampai dibongkar ulang lagi," ujar Firman.

Sebagaimana disampaikan Kepala Dinas PUPR Depok, Citra Indah Yulianty, pembongkaran trotoar ini memang dilakukan lantaran masih menyebabkan banjir.

"Karena banjir, jadi kita cari penyebabnya. Ternyata airnya enggak masuk ke Kali Malela yang di belakang. Sekarang dibuatlah solusinya. Alhamdulillah (airnya) sudah masuk, tinggal yang depan notaris," kata Kepala Dinas PUPR Depok Citra Indah Yulianty.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/11/23/20301571/belum-lama-direvitalisasi-trotoar-margonda-kini-dibongkar-lagi

Terkini Lainnya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Megapolitan
Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Megapolitan
Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung 'Political Will' Heru Budi

Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung "Political Will" Heru Budi

Megapolitan
Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Megapolitan
Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Megapolitan
Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke