Salin Artikel

Pindah Sementara ke Gedung KNPI, Dispora Jakarta: Kami Tidak Akan Mengambil Alih

KOMPAS.com – Kepala Dinas Pemuda dan Olah Raga (Dispora) Jakarta Andri Yansah menegaskan bahwa pihaknya tidak akan mengambil alih Gedung Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) selama rehab gedung. Justru, menurutnya, kesempatan ini akan menjadi momen bagi Dispora Jakarta dan KNPI agar dapat berkoordinasi dan bersinergi dalam memajukan serta mengembangkan kepemudaan di Jakarta.

“Kami tegaskan bahwa Dispora Jakarta tidak akan mengambil alih Gedung KNPI, melainkan berkantor bersama di gedung yang sama. Setelah rehab selesai, kami akan kembali,” kata Andri, seperti diberitakan oleh Beritajakarta.com, Minggu (26/11/2023).

Lebih lanjut, Andri menjelaskan bahwa selama berkantor di Gedung KNPI, layanan kepada masyarakat dan pelaksanaan program akan tetap berjalan dengan baik. Dengan alasan itu, Dispora Jakarta harus mencari kantor sementara agar pelayanan tidak terhenti.

“Apalagi, pada 2025, kami juga berencana merehab Gedung KNPI agar bisa digunakan oleh organisasi kepemudaan lainnya supaya bisa menjadi pusat integrasi pengembangan generasi muda di Jakarta,” jelas Andri

Sementara itu, Andri menjelaskan bahwa banyak pertimbangan dan perhitungan sebelum memutuskan untuk berkantor di Gedung KNPI. Salah satu alasannya adalah karena masih banyak ruang kosong yang bisa dijadikan kantor sementara bagi Dispora Jakarta.

Terlebih, Gedung KNPI juga merupakan aset Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta di bawah pengelolaan Dispora.

“Banyak ruang kosong yang bisa dijadikan kantor sementara untuk Dispora Jakarta di Gedung KNPI. Dengan kata lain, kami bisa berkantor bersama dengan KNPI di gedung yang sama,” ujar Andri.

Untuk diketahui, kantor Dispora Jakarta yang berlokasi di Jatinegara Timur akan direhab total. Sebelum pindah, gedung tersebut akan direhab kecil bangunan, seperti pengecatan ulang serta perbaikan toilet dan ruangan yang bocor. Untuk rehab kecil ini, Dispora Jakarta menyiapkan anggaran sekitar Rp 200 juta yang akan dimulai pada 2024. (Rindu Pradipta Hestya)

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/11/26/19092931/pindah-sementara-ke-gedung-knpi-dispora-jakarta-kami-tidak-akan-mengambil

Terkini Lainnya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Megapolitan
Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Megapolitan
Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung 'Political Will' Heru Budi

Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung "Political Will" Heru Budi

Megapolitan
Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Megapolitan
Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Megapolitan
Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke