Penanganan gangguan pertumbuhan pada anak tersebut dilakukan melalui program Jakarta Bergerak Atasi Stunting (Jakarta Beraksi).
"Insya Allah ini berdampak baik. Kami diperintahkan Pak Gubernur untuk memastikan pelayanan masyarakat Jakarta tetap terjaga," ujar Dirut PAM Jaya Arief Nasrudin dalam keterangannya, Sabtu (16/12/2023).
Penanganan stunting di Jakarta itu melibatkan Dharma Wanita Persatuan PAM JAYA sebagai orangtua asuh dan berkolaborasi dengan Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) di setiap kota administrasi.
Arief mengatakan, 450 anak stunting yang tersebar di lima wilayah Jakarta sudah ditangani. Hasilnya pun sudah dilaporkan ke Heru Budi dalam rapat pimpinan.
"Alhamdulillah stunting kami laporkan kepada Pak Gubernur lewat rapim. Ada sekitar 450 anak (sudah ditangani) di lima wilayah Jakarta," ujar Arief.
Selain penanganan stunting dengan cara meningkatkan gizi anak, program Jakarta Beraksi juga memberi edukasi tentang air bersih.
Arief mengatakan, pemanfaatan air bersih yang dikonsumsi masyarakat itu tak terlepas dari penanganan stunting.
"Memperoleh atau mendapat air bersih itu tidak mudah. Makanya, ini menjadi bagian edukasi ke masyarakat," ucap Arief.
Arief menyebutkan, selain penanganan stunting, PAM Jaya juga melakukan aksi sosial lain. Ia mencontohkan salah satunya dengan menggelar khitanan massal.
Kegiatan sosial itu telah dilakukan di tiga kelurahan di Jakarta Timur pada Jumat (15/13/2023).
"Insya Allah 2024 kami hadir lagi untuk stunting di semua wilayah, dan insya Allah untuk khitanan juga," ucap Arief.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/12/16/10412331/tak-hanya-soal-air-bersih-heru-budi-juga-minta-pam-jaya-tangani-kasus