Salin Artikel

Anies-Cak Imin Ingin Bangun 40 Kota Selevel Jakarta, Pakar Tata Kota: Tantangannya Berat

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat tata kota dari Universitas Trisakti, Nirwono Yoga, menilai ada tiga hal utama yang harus disiapkan jika ingin membangun 40 kota baru selevel DKI Jakarta.

Hal ini berkaitan dengan pernyataan calon wakil presiden nomor urut 1, Muhaimin Iskandar, yang menilai Indonesia harus membangun 40 kota baru selevel DKI Jakarta.

"Yang harus disiapkan yakni perencanaan kota yang sangat matang dan pelaksanaan pembangunan kota yang berkelanjutan," ucap Nirwono kepada Kompas.com, dikutip Selasa (26/12/2023).

Selain itu, kata Nirwono, pembangunan kota baru juga memerlukan pembiayaan atau pendanaan pembangunan dan pengelolaan yang juga harus berkelanjutan.

Artinya, pemerintah nantinya harus menjamin bahwa pembangunannya tidak mengandalkan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) atau anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).

"Jika Capres-Cawapres 1 ingin membangun 40 kota baru, peningkatan kelas, atau pun kualitas kota setara Jakarta, mereka harus menjabarkan dengan rinci bagaimana bentuk perencanaan kotanya," ucap Nirwono.

Dengan demikian, kata dia, masyarakat dapat melihat seberapa matang perencanannya dan bagimana tahapan pelaksanaan pembangunannya.

Dalam hal ini, Nirwono menilai dengan periode lima tahun jabatan pemerintahannya nanti tidak cukup merealisasikannya, apalagi setara Jakarta.

"Serta bagaimana skema biaya pembangunan infrastruktur kotanya setara Jakarta tanpa membebani APBD atau pun APBN. Kesimpulannya, program ini tidak realistis," ucap Nirwono.

Agar tak mengulang masalah Jakarta

Adapun pernyataan pria yang akrab disapa Cak Imin soal 40 kota baru ini berkaitan dengan masalah perkotaan yang akan dihadapi di masa yang akan datang.

“Dalam rangka agar tidak terjadi penumpukan penduduk di dalam satu perkotaan maka pembangunan perkotaan harus dibikin rata di berbagai tempat,” kata Cak Imin, di JCC, Senayan, Jakarta, Jumat (22/12/2023).

Cak Imin lantas menyinggung pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Pulau Kalimantan.

Menurutnya, ia bersama calon presiden (capres) Anies Baswedan bukan tidak setuju dengan pembangunan tersebut.

Akan tetapi, yang lebih penting dari itu adalah harus terciptanya pemerataan dan keadilan dari sebuah pembangunan.

"Kami bukan setuju atau tidak setuju IKN. yang paling penting adalah prioritas ke pemerataan dan keadilan agar terbangun kota-kota (di sekitarnya),” kata Cak Imin.

Di sisi lain, Anies menyebut salah satu alasan program pembangunan 40 kota selevel Jakarta agar kota-kota di Indonesia tak mengulangi masalah yang terjadi di Ibu Kota.

Program membangun 40 kota yang sudah eksis saat ini bertujuan untuk membesarkan kota-kota yang akan terus berkembang di masa depan dengan cara menyiapkan transportasi umum dan beragam prasarana urbanisasi lainnya.

"Kami ingin bangun transportasi umum, kami ingin bangun sistem, distribusi air yang baik, pengolahan sampah yang baik, supaya (40) kota-kota yang dikembangkan ini tidak perlu mengulangi masalah yang ada di Jakarta," ujar Anies saat ditemui di Semarang, Jawa Tengah, Minggu (25/12/2023).

Dia membantah membangun 40 kota bukan berarti membangun dari nol. Prinsip pembangunan 40 kota selevel Jakarta adalah dengan memberikan insentif pembangunan ke kota-kota kecil.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/12/26/08000071/anies-cak-imin-ingin-bangun-40-kota-selevel-jakarta-pakar-tata-kota-

Terkini Lainnya

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Megapolitan
4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

Megapolitan
KPU DKI Bakal 'Jemput Bola' untuk Tutupi Kekurangan Anggota PPS di Pilkada 2024

KPU DKI Bakal "Jemput Bola" untuk Tutupi Kekurangan Anggota PPS di Pilkada 2024

Megapolitan
Sudirman Said Bakal Maju Jadi Cagub Independen Pilkada DKI, Berpasangan dengan Abdullah Mansuri

Sudirman Said Bakal Maju Jadi Cagub Independen Pilkada DKI, Berpasangan dengan Abdullah Mansuri

Megapolitan
Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Sempat Masuk ke Rumah Korban

Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Sempat Masuk ke Rumah Korban

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Pengendara Motor Tewas Ditabrak Angkot, Lalu Lintas Berjalan Normal

Kondisi Terkini TKP Pengendara Motor Tewas Ditabrak Angkot, Lalu Lintas Berjalan Normal

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Terima Konsultasi 3 Bacagub Jalur Independen, Siapa Saja?

KPU DKI Jakarta Terima Konsultasi 3 Bacagub Jalur Independen, Siapa Saja?

Megapolitan
Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Megapolitan
Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke