Kepala Satuan Pelaksana Pengolahan Data dan Informasi BPBD DKI Jakarta Michael Sitanggang berujar, ratusan petugas yang dikerahkan itu bertugas selama 24 jam.
"Kami menyiagakan petugas di wilayah rawan banjir selama 24 jam. Total ada 267 personel petugas penanggulangan bencana atau tim reaksi cepat yang bertugas di seluruh wilayah Jakarta," ujar Michael kepada wartawan, Selasa (9/1/2024).
Michael mengatakan, petugas BPBD DKI yang dikerahkan ke lokasi rawan banjir telah dibekali keahlian mengevakuasi warga dalam keadaan darurat. Mereka juga dibekali alat pendukung.
"Kami sudah cukup sering melakukan pelatihan kepada petugas dan memberikan pelatihan kepada masyarakat. Dalam satu tahun dilakukan minimal dua kali pelatihan," kata Michael.
Sebelumnya, DPRD DKI meminta Pemprov menyiagakan petugas tanggap bencana di setiap wilayah rawan banjir.
Anggota Komisi A DPRD DKI Syarifuddin menjelaskan, keberadaan petugas di lokasi rawan banjir diperlukan sebagai kesiapan menghadapi bencana.
Sebab, Jakarta sedang menghadapi potensi cuaca ekstrem setidaknya sampai 10 Januari 2024.
“Saya meminta BPBD dan perangkat eksekutif lain untuk mengantisipasi kemungkinan adanya dampak-dampaknya terhadap masyarakat,” ujar Syarifuddin dalam keterangannya, Sabtu (6/1/2024).
Menurut Syarifuddin, BPBD DKI Jakarta perlu mengantisipasi dampak bencana akibat cuaca ekstrem dari hulu hingga ke hilir.
Salah satunya dengan menyiagakan petugas yang memiliki kemampuan mengevakuasi korban, serta menolong warga saat keadaan darurat.
"Jadi bukan hanya di hulu, tapi skenario di hilirnya juga sudah siap. Sehingga begitu ada kondisi darurat, tinggal dijalankan saja karena dari awal sudah disiapkan dengan baik,” kata Syarifuddin.
https://megapolitan.kompas.com/read/2024/01/09/13102801/antisipasi-cuaca-ekstrem-bpbd-dki-siagakan-267-personel-di-titik-rawan