Salin Artikel

Keresahan Warga dan Pedagang di Balik Pembangunan Jalur Pedestrian dan Pengaspalan Jalan Benda Raya Pamulang

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan tengah membangun jalur pedestrian dan mengaspal Jalan Benda Raya, Pondok Benda, Pamulang, Tangerang Selatan, Banten.

Namun, dua proyek tersebut justru dikeluhkan oleh pedagang dan warga. Mereka justru resah dengan proyek tersebut karena merasa dirugikan.

Anwar (bukan nama sebenarnya) mengatakan, rukonya malah tergenang air ketika hujan mengguyur wilayah Pamulang dan sekitarnya sejak pembangunan trotoar itu dimulai.

Anwar mengaku sudah 15 tahun berdagang di Jalan Benda Raya. Sebelum adanya proyek tersebut tidak pernah ada genangan air di depan tokonya.

“Kalau hujan, tergenang air. Saluran airnya enggak dibikin, enggak dilubangi, enggak dibobol,” kata Anwar saat ditemui Kompas.com di depan tokonya, Senin (15/1/2024).

Akibat kondisi itu, Anwar berencana mengeluarkan biaya pribadi untuk membuat saluran air di jalur pedestrian tersebut.

Mengenai berapa lama proyek pembangunan trotoar tersebut, Anwar tidak mengetahui secara rinci. Tetapi, dia memperkirakan ini sudah berlangsung sejak dua bulan terakhir.

Berdasarkan pengamatan Kompas.com, Senin (15/1/2024), pembangunan trotoar di Jalan Benda Raya masih berlangsung.

Sejumlah pekerja bergotong-royong di bawah terik matahari. Air keringat bercucuran, mengalir, dan melintasi tubuh para pekerja yang penuh dengan otot.

Di beberapa titik, sejumlah paving block tersusun memanjang ke atas dengan rapi.

Selain permasalahan pembangunan proyek jalur pedestrian, aspal di Jalan Benda Raya juga menjadi sorotan warga setempat.

Salah satunya dirasakan Raka, bukan nama sebenarnya. 

Dia merasa bingung. Sebab, baru satu bulan diaspal sejak Desember 2023, ruas Jalan Benda Raya yang letaknya hanya satu kilometer dari Kantor Wali Kota Tangerang Selatan itu kini malah berlubang.

Kedalaman lubang tersebut diperkirakan mencapai dua sentimeter dan bentuknya memanjang.

Di sekitar lubang terdapat sejumlah kerikil yang berasal dari kikisan aspal jalan yang menghubungkan Kecamatan Ciputat dan Pamulang tersebut.

“Jalanan sudah bagus-bagus, diaspal sama mereka (Pemkot Tangerang Selatan). Sekarang, hancur. Itu diaspal sampai ke ujung,” ujar Raka dalam kesempatan yang sama.

“(Sebelumnya) Jalanan bagus, enggak ada yang namanya lubang sama sekali, dari ujung ke ujung,” imbuh dia.

Raka menduga proyek pengaspalan tersebut bertujuan untuk menghabiskan anggaran akhir tahun.

“Karena dia mau habiskan anggaran tahun, dibuat kayak gini sama dia buat habiskan anggaran,” ucapnya.

Harapan

Di tengan pembangunan jalur pedestrian di Jalan Benda Raya yang belum rampung, Anwar berharap agar tak ada lagi proyek di depan tokonya.

“Ya kalau bisa, enggak usah lagi ada gali-galian kayak begini. Karena, dari dulu, habis dirapikan, entar digali lagi,” kata Anwar.

“Wah, sudah enggak terhitung (jumlah proyek di depan tokonya). Dari (galian) kabel optik, internet, PLN,” lanjutnya.

Sementara itu, Raka meminta Pemkot Tangerang Selatan segera memperbaiki Jalan Benda Raya yang berlubang.

Raka mengkhawatirkan keselamatan pengendara yang melintas di ruas jalan tersebut.

“Ya dibenarkan lagi kayak semula, sudah, itu saja. Kasihan pengendara,” ucap Raka.

https://megapolitan.kompas.com/read/2024/01/16/07491961/keresahan-warga-dan-pedagang-di-balik-pembangunan-jalur-pedestrian-dan

Terkini Lainnya

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi 'Pilot Project' Kawasan Tanpa Kabel Udara

Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi "Pilot Project" Kawasan Tanpa Kabel Udara

Megapolitan
Keluarga Korban Begal Bermodus 'Debt Collector' Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Keluarga Korban Begal Bermodus "Debt Collector" Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Megapolitan
Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Tipu Keluarga Istri Kedua Supaya Bisa Menikah

Polisi Gadungan di Jaktim Tipu Keluarga Istri Kedua Supaya Bisa Menikah

Megapolitan
Ini Berkas yang Harus Disiapkan untuk Ajukan Uji Kelayakan Kendaraan 'Study Tour'

Ini Berkas yang Harus Disiapkan untuk Ajukan Uji Kelayakan Kendaraan "Study Tour"

Megapolitan
Siswa SMP Lompat dari Gedung Sekolah, Polisi: Frustasi, Ingin Bunuh Diri

Siswa SMP Lompat dari Gedung Sekolah, Polisi: Frustasi, Ingin Bunuh Diri

Megapolitan
5 Tahun Diberi Harapan Palsu, Sopir Angkot di Jakut Minta Segera Diajak Gabung ke Jaklingko

5 Tahun Diberi Harapan Palsu, Sopir Angkot di Jakut Minta Segera Diajak Gabung ke Jaklingko

Megapolitan
Seorang Perempuan Luka-luka Usai Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran

Seorang Perempuan Luka-luka Usai Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran

Megapolitan
Korban Begal Bermodus 'Debt Collector' di Jaktim Ternyata Tulang Punggung Keluarga

Korban Begal Bermodus "Debt Collector" di Jaktim Ternyata Tulang Punggung Keluarga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke