Antrean itu ternyata disebabkan oleh beberapa hal.
"Ada (kereta) langsir, biasanya. Jadi kedatangan kereta itu mereka punya SOP harus berjalan di bawah 5 km/jam. Setara orang jalan, katanya," ujar Kardina, petugas jaga lintasan JPL 11 E Tanjung Priok saat ditemui di pos jaga, Kamis (18/1/2024).
"Jadi enggak boleh cepat karena risiko, angkut barang. Setiap kedatangan, melalui pelintasan harus di bawah 5 km/jam," lanjut dia.
Sebagai informasi, kereta khusus langsir atau shunting locomotive adalah lokomotif yang digunakan untuk menarik atau mendorong kereta saat proses pemeliharaan.
Kardina menambahkan, kemacetan juga bisa disebabkan oleh lamanya proses bongkar muat di stasiun akhir Pelabuhan Tanjung Priok.
"Kadang kereta pindah jalur. Atau proses bongkar muat juga bisa jadi. Karena di sana enggak preval ujungnya. Jadi harus sampai di ujung," ungkap Kardina.
Proses pengangkatan kontainer dari kereta ke darat juga menjadi penyebab pintu kereta lama ditutup dan antrean kendaraan mengular.
"Ada juga proses pengangkatan kontainer. Jadi pakai alat berat diangkat, atau lagi dimuat. Makanya itu yang menyebabkan agak lama pintu kereta di sini," ujar Kardina.
Berdasar hitungan Kompas.com dengan stopwatch, buka tutup palang pintu kereta Tanjung Priok bisa memakan waktu 3.50 menit hingga 4 menit.
Jalur yang sempit juga membuat mobil kontainer dan kendaraan lainnya harus mengantre hingga terjadi kemacetan yang terus berulang di lokasi tersebut.
https://megapolitan.kompas.com/read/2024/01/18/20274921/antrean-kendaraan-kerap-mengular-di-pelintasan-kereta-tanjung-priok